JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Bidang Kelembagaan Nuning Rodiyah mengatakan, lembaga penyiaran harus memberikan kontribusi atas peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Papua.
Hal ini disampaikan Nuning dalam diskusi yang digelar Komisi Penyiaran Indonesia bertajuk "Menjaga Integrasi Nasional Melalui Penyiaran" pada Rabu (8/7/2020).
"Dengan mengoptimalkan fungsi informasi dan pendidikan dalam lembaga penyiaran," kata Nuning dalam keterangan tertulis, Rabu (8/7/2020).
Nuning mengapresiasi televisi lokal di Papua yang berinisiatif memberikan program belajar dari rumah untuk masyarakat Papua.
Baca juga: Yenny Wahid: Jarang Sekali Kita Lihat Orang Papua Direpresentasikan dalam Iklan di TV
Menurut Nuning, dalam menjaga penyiaran di Papua membutuhkan pelayanan akses informasi, termasuk kesiapan untuk infrastruktur di seluruh pelosok Papua.
Ia juga berharap, dalam membuat konten, lembaga penyiaran dapat memberikan ruang terhadap masyarakat Papua yang dikemas positif dan penuh harapan
"Papua ini memiliki potensi yang luar biasa, Kita harus mendorong Papua melihat dunia dan dunia melihat Papua secara positif dan penuh harapan," ujarnya.
Sementara itu, anggota Komisi I DPR RI Yan Permenas Mandenas mengatakan, saat ini konten siaran masih bias dengan kepentingan Jakarta dan pulau Jawa, sehingga kurang memberikan porsi yang proporsional untuk daerah lain di luar pulau Jawa, khususnya Papua.
"Konten penyiaran harus bermutu tinggi, tidak bias Jakarta, serta dapat mendidik publik mengenai keragaman identitas bangsa Indonesia," kata Yan.
Baca juga: Veronica Koman: Mau Bicara soal Papua Memang Sulit Setengah Mati
Yan juga mengingatkan, frekuensi yang digunakan lembaga penyiaran adalah milik publik.
Oleh karenanya, ia menyayangkan, jika publik menganggap frekuensi yang digunakan lembaga penyiaran adalah perusahaan atau pemerintah.
"Selain itu, seharusnya pula konten siaran disi dengan wawasan mengenai keindonesiaan yang meliputi dari Sabang hingga Merauke," ucapnya.
Lebih lanjut, Yan Permenas berpesan, agar lembaga penyiaran membuka ruang sebesar-besarnya untuk menampilkan pesona Papua di layar kaca.
Baca juga: Menko PMK Minta Penyaluran Bansos di Papua Dipercepat
Selain itu, ia berharap publik membuka diri terhadap warga asli Papua yang hadir di layar kaca televisi.
"Sama seperti orang Papua yang selalu menerima semua orang dari Sabang sampai Merauke yang ada di Papua," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.