Airlanggga menuturkan, di Indonesia sendiri jumlah pengguna atau orang yang terhubung dengan telekomunikasi digital internet sudah mencapai sekitar 180 juta orang.
Kemudian, ia mengatakan, untuk penggunaan layanan online tersebut sudah mencapai 105 juta orang.
Baca juga: Palapa Ring Resmi, Internet Indonesia Tambah Seberapa Cepat?
Oleh karenanya, menurut dia, banyaknya pengguna internet itu menjadi modal yang harus terus dijaga oleh pemerintah.
"Pemerintah saat ini terus mendorong agar ada investasi untuk membuat device atau alat telekomunikasi yang lebih murah," kata Airlangga seperti dalam keterangan tertulisnya.
Menurut dia, dengan adanya transformasi industri ini, akan diikuti dengan biaya komunikasi yang lebih rendah.
Selain itu, ia menambahkan, industri e-commerce kini juga menjadi salah satu pengungkit tambahan pertumbuhan ekonomi nasional, karena grafik pertumbuhannya sudah positif dan tidak mengalami penurunan.
Baca juga: INFOGRAFIK: Cara Proteksi Akun di E-commerce
“Sektor industri digital di Indonesia ini potensinya sampai tahun 2025, untuk e-commerce, adalah 125 milliar dollar AS atau sekitar Rp 1800 triliun,” ungkap Airlangga.
Pada kesempatan itu, Ketua Umum Partai Golkar ini juga menegaskan, Indonesia bisa melakukan leap frog atau lompatan melalui digitalisasi.
Menurut dia, hal itu dilakukan mengingat potensi untuk industri digital di Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) kini mencapai 150 miliar dollar AS.
Baca juga: Hadiri Pertemuan ASEAN-Australia, Menlu Sampaikan Tiga Hal Ini...
Oleh karena, ia mengatakan, potensi tersebut menjadi sebuah peluang pasar yang menggiurkan bagi pelaku industri digital di Tanah Air.
“Kita ketahui Indonesia saat ini memiliki keunggulan di bidang teknologi, karena beberapa perusahaan unicorn atau perusahaan besar swasta dari Indonesia, juga beroperasi di Singapura, di Vietnam, bahkan di Filipina,” ujar Airlangga.
Dengan demikian, Airlangga menilai, industri digital bisa menjadi leverage atau jaminan dana pinjaman dan digunakan untuk menghela pertumbuhan ekonomi post pandemi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.