JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, saat ini pemerintah fokus terhadap beberapa provinsi yang angka positif kasus Covid-19-nya meningkat.
"Kita saat ini harus lebih fokus pada beberapa provinsi yang kecenderungan angka kasus positifnya meningkat," ujar Yurianto dalam konferensi pers di BNPB, Selasa (7/7/2020).
Sejumlah provinsi masih mencatatkan penambahan kasus positif yang banyak per Selasa (7/7/2020).
Antara lain Jawa Timur yang mencapai 280 kasus baru dan 118 sembuh, Sulawesi Selatan 218 kasus baru dan 241 sembuh, Jawa Tengah 140 kasus baru dan 50 sembuh, serta Jawa Barat 79 kasus baru dan 45 sembuh.
Baca juga: Daerah dengan Kasus Covid-19 Tinggi Harus Agresif Contact Tracing dan Tes Masif
Data 24 jam terakhir, didapatkan sebanyak 1.268 orang yang positif Covid-19 secara nasional.
Hal itu pun membuat jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air secara keseluruhan sudah mencapai 66.226 orang.
Yurianto mengatakan, permasalahan Covid-19 harus diintervensi dengan mengedepankan aspek kesehatan.
Oleh karena itu, kata dia, peran serta masyarakat pun menjadi faktor penentu dalam pengendalian Covid-19 di Tanah Air.
"Karena kalau bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, mematuhi protokol kesehatan secara disiplin, terus-menerus bersama-sama maka beban layanan rumah sakit akan menurun," kata dia.
Baca juga: Yurianto: Ada Kasus Positif Covid-19 Belum Teridentifikasi Berada di Tengah Kita
Yurianto mengatakan, perawatan terhadap pasien Covid-19 tidak murah dan mudah.
Ia mengatakan, beban berlebihan bagi satu rumah sakit merawat pasien Covid-19 akan berdampak pada kerugian besar.
Salah satu contohnya adalah banyaknya tenaga kesehatan yang gugur saat melakukan perawatan pasien Covid-19 karena tertular.
"Ini kesedihan bersama, duka kita mendalma karena dengan demikian pasti akan mengurangi kapasitas perawatan di rumah sakit. Ini harus menjadi perhatian," kata dia.
"Mari seluruh masyarakat menjadi tulang punggung pengendalian Covid-19 dengan menjalankan protokol kesehatan sebaik-baiknya," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.