JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan, kendala utama dalam membangun tol Trans-Sumatera ialah pendanaan.
Hal itu disampaikan Basuki seusai rapat bersama Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (7/7/2020).
“Kendalanya hanya satu, pendanaan,” ungkap Basuki.
Ia menambahkan, tol Trans-Sumatera akan membentang sejauh 2.878 kilometer.
Baca juga: Dapat Suntikan Rp 7,5 Triliun, Hutama Karya Akan Bangun 2 Ruas Tol di Trans-Sumatera
Jarak itu terdiri dari tol utama yang membentang dari Bakauheni, Lampung, hingga ke Banda Aceh. Jalan tol utama tersebut memiliki panjang 1.970 kilometer.
Kendati demikian, dibutuhkan pula jalan tol yang menghubungkan kota-kota selainnya ke jalan tol utama.
Hal itu disebabkan tidak semua kota besar di Sumatera dilalui jalan tol utama tersebut.
Jalan tol tambahan itu terdiri dari ruas tol Bengkulu-Palembang, Padang-Pekanbaru, dan Sibolga-Medan.
Untuk saat ini, pemerintah masih memfokuskan pembangunan jalan tol utama dari Bakauheni ke Banda Aceh.
Baca juga: Hutama Karya Butuh Rp 51 Triliun untuk Bangun 771 Km Tol Trans-Sumatera
Basuki menambahkan, saat ini sepanjang 393 kilometer ruas tol Trans-Sumatera telah beroperasi dan sepanjang 1.194 kilometer masih dalam tahap pembangunan konstruksi. Targetnya semua selesai pada 2024.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.