Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ICJR Desak Aparat Usut Tuntas Dugaan Pemerkosaan Anak oleh Kepala P2TP2A

Kompas.com - 07/07/2020, 11:52 WIB
Devina Halim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) mendesak aparat penegak hukum mengusut tuntas kasus dugaan pemerkosaan yang dilakukan DA, Kepala Unit UPT Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Lampung Timur.

Korban NF (14) ke kantor tersebut sebenarnya untuk mendapat pendampingan dan perlindungan setelah menjadi korban pemerkosaan oleh seorang pria.

“ICJR mendesak aparat penegak hukum untuk mengusut secara tuntas laporan kasus ini,” kata peneliti ICJR Genoveva Alicia melalui keterangan tertulis, Senin (6/7/2020).

Baca juga: Kepala P2TP2A Diduga Perkosa Anak , KPAI Sebut Ada Kecolongan Saat Rekrutmen

Selain itu, ICJR juga meminta polisi mengusut dugaan perdagangan orang dalam kasus tersebut.

Sebab, NF mengaku sempat dijual oleh DA ke oknum pegawai rumah sakit di Sukadana.

Genoveva juga mendesak polisi menelusuri dugaan adanya korban lain.

“Pola-pola perdagangan orang seperti ini harus dengan hati-hati ditelusuri dan jika memang terbukti, aparat penegak hukum harus tegas dalam menerapkan pasal yang dikenakan terhadap pelaku,” tuturnya.

ICJR pun menekankan perlunya perhatian serius pada kasus ini.

Apalagi mengingat terduga pelaku adalah pemimpin di unit yang bertugas memberi perlindungan dan pemulihan kepada korban.

Bahkan, ICJR menyarankan adanya pemberatan hukuman terhadap pelaku.

“Pemberatan pidana terhadap pelaku yang merupakan aparat perlindungan anak harus dapat diaplikasikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, mengingat sentral pelaku yang seharusnya memberikan rasa aman kepada anak korban,” ucap dia.

Selain itu, ICJR juga mengingatkan soal pemulihan korban, baik berupa bantuan medis, rehabilitasi psikososial dan psikologis, serta restitusi atau ganti rugi.

Baca juga: Anak Diduga Diperkosa Kepala P2TP2A, KPAI Akui Upaya Perlindungan Anak Ternodai

Diberitakan, NF mengaku telah dicabuli oleh DA, Kepala Unit UPT P2TP2A. Korban pun hanya bisa pasrah karena DA mengancam akan menganiaya jika melaporkan perbuatannya.

Menurut NF, perbuatan bejat DA terakhir padanya dilakukan pada 28 Juni 2020. Sementara itu, NF juga menceritakan sempat dijual ke oknum pegawai rumah sakit di Sukadana.

"Setelah digituin sama dia, saya dikasih uang Rp 700 ribu. Yang Rp 500 ribu buat saya, Rp 200.000 lagi disuruh kasih buat DA," jelasnya.

Sementara itu, perbuatan DA terungkap setelah NF kabur dari kantor perlindungan anak dan perempuan milik pemerintah tersebut.

NF sebelumnya mendatangi PDTP2A untuk mendapat pendampingan dan perlindungan setelah sebelumnya menjadi korban perkosaan seorang pria.

Namun, di kantor tersebut NF justru diduga mendapat perlakukan serupa dari DA.

"Jelas saya tidak terima. Anak saya bukannya dilindungi malah dipaksa melakukan perbuatan mesum," ujar Sugiyanto dilansir dari TribunLampung, Sabtu (4/7/2020).

Baca juga: Kepala P2TP2A Diduga Perkosa Anak, KPAI Minta Aturan Rekrutmen ASN Perlindungan Anak Dikaji Ulang

"Selama ini saya percaya karena dia pakai seragam kuning kunyit (PNS). Ngakunya perlindungan anak ternyata biadab," sesal Sugiyanto.

Sugiyanto mengaku telah melaporkan kasus tersebut ke Mapolda Lampung pada Jumat (3/7/2020).

Dirinya berharap anaknya akan mendapat keadilan. Pelakunya juga diganjar hukuman setimpal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Respons Anies Usai Prabowo Berkelakar soal Senyuman Berat dalam Pidato sebagai Presiden Terpilih

Respons Anies Usai Prabowo Berkelakar soal Senyuman Berat dalam Pidato sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Usai Puja-puji Pers, Prabowo Tiadakan Sesi Tanya Jawab Wartawan

Usai Puja-puji Pers, Prabowo Tiadakan Sesi Tanya Jawab Wartawan

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Kekayaan Prabowo Capai Rp 2 Triliun

Jadi Presiden Terpilih, Kekayaan Prabowo Capai Rp 2 Triliun

Nasional
Soal Target Penurunan Stunting Jadi 14 Persen, Jokowi: Saya Hitung Ternyata Tidak Mudah

Soal Target Penurunan Stunting Jadi 14 Persen, Jokowi: Saya Hitung Ternyata Tidak Mudah

Nasional
Resmi Jadi Wapres Terpilih Pilpres 2024, Gibran Punya Harta Rp 25,5 M

Resmi Jadi Wapres Terpilih Pilpres 2024, Gibran Punya Harta Rp 25,5 M

Nasional
Momen Anies Baswedan Pamitan dengan Satgas Pengamanan yang Mengawalnya Selama Pilpres...

Momen Anies Baswedan Pamitan dengan Satgas Pengamanan yang Mengawalnya Selama Pilpres...

Nasional
Titiek Soeharto Tersipu Saat Ditanya Kemungkinan Dampingi Prabowo

Titiek Soeharto Tersipu Saat Ditanya Kemungkinan Dampingi Prabowo

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Terima Kasih ke Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Terima Kasih ke Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Ceritakan Pengalaman Kunjungi Berbagai RSUD, Jokowi: Alatnya Puluhan Miliar, tapi Ruangannya Payah...

Ceritakan Pengalaman Kunjungi Berbagai RSUD, Jokowi: Alatnya Puluhan Miliar, tapi Ruangannya Payah...

Nasional
DPP PKB Gelar Karpet Merah Menyusul Kabar Rencana Kedatangan Prabowo

DPP PKB Gelar Karpet Merah Menyusul Kabar Rencana Kedatangan Prabowo

Nasional
Momen Prabowo Guncangkan Badan Anies Sambil Tertawa Usai Jadi Presiden Terpilih

Momen Prabowo Guncangkan Badan Anies Sambil Tertawa Usai Jadi Presiden Terpilih

Nasional
Prabowo: Saya Akan Berjuang untuk Seluruh Rakyat, Termasuk yang Tidak Memilih Saya

Prabowo: Saya Akan Berjuang untuk Seluruh Rakyat, Termasuk yang Tidak Memilih Saya

Nasional
PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
Singgung Debat Capres yang Panas, Prabowo: Kita Tetap Satu Keluarga Besar

Singgung Debat Capres yang Panas, Prabowo: Kita Tetap Satu Keluarga Besar

Nasional
Sapa Anies-Muhaimin, Prabowo: Saya Pernah di Posisi Anda, Senyuman Anda Berat Sekali

Sapa Anies-Muhaimin, Prabowo: Saya Pernah di Posisi Anda, Senyuman Anda Berat Sekali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com