Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE 7 Juli: Tambah 3 Orang, Total 1.140 WNI Positif Covid-19 di Luar Negeri

Kompas.com - 07/07/2020, 09:47 WIB
Devina Halim,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga negara Indonesia (WNI) yang positif Covid-19 di luar negeri bertambah tiga orang dalam 24 jam terakhir.

Dengan begitu, total terdapat 1.140 WNI yang terinfeksi virus corona di luar negeri hingga Selasa (7/7/2020) pukul 08.00 WIB.

Data Kementerian Luar Negeri menunjukkan tambahan kasus baru tersebut tersebar di tiga negara.

"Tambahan WNI terkonfirmasi Covid-19 di Arab Saudi, Qatar, dan Kuwait," tulis Kemenlu melalui akun Twitter resminya, Selasa.

Baca juga: 64.958 Kasus Covid-19 di Indonesia, Waspada Kasus Positif yang Belum Terdeteksi

Sementara itu, sebanyak 752 WNI telah dinyatakan sembuh. Namun, 77 WNI yang terpapar virus corona meninggal.

Jumlah pasien sembuh dan meninggal tidak mengalami perubahan dibanding data pada Senin (6/7/2020).

Berikut data sebaran 1.140 WNI positif Covid-19 di luar negeri hingga 7 Juli 2020 pukul 08.00 WIB:

1. Amerika Serikat: 81 WNI (48 sembuh, 17 stabil, 16 meninggal)

2. Arab Saudi: 164 WNI (50 sembuh, 80 stabil, 34 meninggal)

3. Australia: 2 WNI (stabil)

4. Bahrain: 1 WNI (sembuh)

5. Bangladesh: 1 WNI (stabil)

6. Belanda: 8 WNI (3 sembuh, 1 stabil, 4 meninggal)

7. Belgia: 3 WNI (2 sembuh, 1 stabil)

8. Brunei Darussalam: 5 WNI (sembuh)

9. Chile: 1 WNI (stabil)

10. Ekuador: 1 WNI (sembuh)

11. Ethiopia: 1 WNI (sembuh)

12. Filipina: 2 WNI (1 sembuh, 1 stabil)

13. Finlandia: 1 WNI (sembuh)

14. Hong Kong (RRT): 2 WNI (stabil)

15. India: 75 WNI (sembuh)

16. Inggris: 20 WNI (17 sembuh, 3 meninggal)

17. Irlandia: 1 WNI (sembuh)

18. Italia: 3 WNI (sembuh)

19. Jepang: 2 WNI (sembuh)

20. Jerman: 12 WNI (7 sembuh, 4 stabil, 1 meninggal)

21. Kamboja: 3 WNI (2 sembuh, 1 stabil)

22. Kanada: 4 WNI (stabil)

23. Maladewa: 1 WNI (stabil)

24. Makedonia Utara: 1 WNI (sembuh)

25. Meksiko: 2 WNI (1 sembuh, 1 stabil)

26. Mesir: 1 WNI (stabil)

27. Kazakhastan: 1 WNI (sembuh)

28. Korea Selatan: 7 WNI (1 sembuh, 6 stabil)

29. Kuwait: 95 WNI (83 sembuh, 9 stabil, 3 meninggal)

30. Makau (RRT): 3 WNI (sembuh)

31. Malaysia: 167 WNI (47 sembuh, 118 stabil, 2 meninggal)

32. Oman: 2 WNI (1 sembuh, 1 stabil)

33. Pakistan: 33 WNI (32 sembuh, 1 stabil)

34. Perancis: 4 WNI (3 sembuh, 1 stabil)

35. UEA: 55 WNI (45 sembuh, 5 stabil, 5 meninggal)

36. Qatar: 95 WNI (68 sembuh, 26 stabil, 1 meninggal)

37. Rusia: 19 WNI (sembuh)

38. Singapura: 52 WNI (47 sembuh, 3 stabil, 2 meninggal)

39. Spanyol: 13 WNI (sembuh)

40. Swedia: 1 WNI (stabil)

41. Taiwan: 3 WNI (sembuh)

42. Thailand: 1 WNI (sembuh)

43. Turki: 2 WNI (1 sembuh, 1 meninggal)

44. Vatikan: 8 WNI (sembuh)

45. Vietnam: 1 WNI (stabil)

46. Kapal pesiar: 180 WNI (154 sembuh, 21 stabil, 5 meninggal)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelas Arus Mudik-Balik

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelas Arus Mudik-Balik

Nasional
Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com