“Coba bayangkan Pancasila sebagai dasar negara tidak ada badan yang khusus menangani, sedangkan badan lain ada,” kata Emrus.
Baca juga: Ketua MPR Setuju Usul Purnawirawan TNI-Polri soal RUU HIP Jadi PIP
Untuk itu, kata dia, BPIP perlu dikuatkan melalui UU, sehingga badan ini akan terus ada untuk menjaga eksistensi Pancasila.
Meski demikian pihaknya menegaskan, pembuatan Undang-undang penguat BPIP harus dalam bentuk pembinaan, bukan haluan.
“Jadi bukan haluan ideologi, karena ideologi sudah haluan, tetapi pembinaan nilai-nilai Pancasila suatu hal yang harus dilakukan,” terangnya.
Selain itu, lanjut Emrus, yang harus dicatat dalam penyusunan Undang-undang tersebut adalah tidak menyertakan apa yang disebut ekasila dan trisila, karena Pancasila sudah disepakati bersama sebagai dasar ideologi bangsa.
Baca juga: Bertemu Pimpinan MPR, PBNU Setuju RUU HIP Diganti Jadi BPIP
Pada kesempatan tersebut Emrus juga menilai bahwa pembinaan Pancasila perlu disesuaikan dengan situasi masa kini. Sebab generasi milenial yang akrab dengan media sosial perlu dikenalkan dengan Pancasila melalui substansi relevan.
“Harus ada penyesuaian dengan perkembangan karena zaman telah berbeda, tetapi Pancasila harus tetap dilestarikan. Pancasila masih dalam tataran konseptual, tetapi masyarakat sudah berubah,” terang Emrus.
Oleh karena, lanjut dia, implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari harus disesuaikan. Misalnya bagaimana mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila di era globalisasi.
“Ketika Pancasila dirumuskan (kala itu) belum ada sosial media. Oleh karena itulah perlu adanya pembinaan nilai-nilai Pancasila di dalam segala perubahan sosial,” ujarnya.
Baca juga: Konsep Awal Ekasila dan Trisila yang Jadi Kontroversi di RUU HIP
Isi Pancasila yang masih berupa konseptual, menurutnya perlu diterjemahkan dalam bentuk konkret untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Misalnya, bisakah Kemanusiaan yang Adil dan Beradab diimplementasikan dalam bersosial media, artinya tidak menyebarkan hoax? Itu bertentangan dengan keberadaban itu sendiri," jelasnya.
Oleh karena itu, ujar Emrus, contoh bagaimana mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dengan situasi sosial berbeda masa kini harus disampaikan ke generasi muda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.