Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/07/2020, 13:10 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengajak, seluruh perguruan tinggi lebih aktif untuk bekerja sama dengan sektor industri.

Jokowi mengatakan, kerja sama dengan industri tidak hanya memberikan pengalaman kerja bagi mahasiswa, tetapi bermanfaat untuk penelitian dan pengembangan teknologi.

Hal ini ia sampaikan, saat membuka konferensi virtual Forum Rektor Indonesia yang disiarkan di saluran YouTube IPB TV, Sabtu (4/7/2020).

"Termasuk bekerja sama dengan kawasan industri, jika ada kawasan industri terdekat, ajak segera bekerja sama buka fakultas, atau departemen atau program studi yang karakter keilmuannya dekat dengan kawasan industri itu," kata Jokowi.

Baca juga: Jokowi Ingatkan Para Rektor soal Pentingnya Memerdekakan Mahasiswa

Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menjelaskan, pemerintah saat ini berupa membantu memfasilitasi kerja sama antara perguruan tinggi dan industri.

Sebab, menurut Nadiem, kerja sama antara perguruan tinggi dan industri tak bisa terjadi hanya dengan diatur dalam sebuah regulasi.

"Walau dipaksa dengan regulasi apapun, Pernikahan itu (perguruan tinggi dan industri) tidak akan terjadi kalau kedua pihaknya tidak merasa jodoh, jadi mau industri dipaksa dengan regulasi bermitra dengan perguruan tinggi, tidak terjadi secara organik dan permanen," kata Nadiem.

Nadiem mengatakan, ada beberapa hal yang dilakukan pemerintah untuk membantu kerja sama kedua pihak, salah satunya dari isi insentif bagi pendidikan vokasi agar dapat menarik pihak industri.

"Kemenkeu sudah mengeluarkan insentif untuk vokasi dan itu akan kita terus kembangkan, dan itu akan kita kembangkan agar industri menarik untuk terus berpartisipasi," ujarnya.

Tak hanya itu, Nadiem mengatakan, melalui kebijakan kampus merdeka, konsep magang bagi mahasiswa bisa dilakukan selama satu semester. Sehingga pelatihan bagi mahasiswa berjalan dengan signifikan.

Baca juga: Jokowi: Perguruan Tinggi Harus Perhatikan Kesehatan Mental dan Fisik Mahasiswa

"Konsep magang dan kampus merdeka, dimana tadinya hanya dua bulan, sekarang bisa sampai satu semester sampai dengan satu tahun, banyak industri bilang pada saya, bagaimana kita bisa melakukan program yang benar-benar signifikan, kalau anak itu dilatih saja dua bulan, lalu dia harus pergi lagi," ucapnya.

Lebih lanjut, Nadiem mengatakan, pemerintah mendorong pernikahan masal antara program vokasi, politeknik dan berbagai macam industri.

"Pernikahan yang sah, bukan yang superfisial, tapi pernikahan yang mendalam sampai tahap rekruitmen untuk suatu fungsi di industri tersebut dan itu yang kita fasilitasi secara besar," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui 81.000 Surat Suara Tak Terkirim lewat Pos

Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui 81.000 Surat Suara Tak Terkirim lewat Pos

Nasional
Komite HAM PBB Soroti Netralitas Jokowi pada Pilpres, Komisi I DPR: Dia Baca Contekan

Komite HAM PBB Soroti Netralitas Jokowi pada Pilpres, Komisi I DPR: Dia Baca Contekan

Nasional
Caleg Terancam Gagal di Dapil DIY: Eks Bupati Sleman hingga Anak Amien Rais

Caleg Terancam Gagal di Dapil DIY: Eks Bupati Sleman hingga Anak Amien Rais

Nasional
Jatam Laporkan Menteri Bahlil ke KPK atas Dugaan Korupsi Pencabutan Izin Tambang

Jatam Laporkan Menteri Bahlil ke KPK atas Dugaan Korupsi Pencabutan Izin Tambang

Nasional
Draf RUU DKJ: Gubernur Jakarta Dipilih lewat Pilkada, Pemenangnya Peraih Lebih dari 50 Persen Suara

Draf RUU DKJ: Gubernur Jakarta Dipilih lewat Pilkada, Pemenangnya Peraih Lebih dari 50 Persen Suara

Nasional
900 Petugas Haji Ikut Bimtek, Beda Pola dengan Tahun Lalu

900 Petugas Haji Ikut Bimtek, Beda Pola dengan Tahun Lalu

Nasional
Proses Sengketa Pemilu Berlangsung Jelang Lebaran, Pegawai MK Disumpah Tak Boleh Terima Apa Pun

Proses Sengketa Pemilu Berlangsung Jelang Lebaran, Pegawai MK Disumpah Tak Boleh Terima Apa Pun

Nasional
Budi Arie Mengaku Belum Dengar Keinginan Jokowi Ingin Masuk Golkar

Budi Arie Mengaku Belum Dengar Keinginan Jokowi Ingin Masuk Golkar

Nasional
PKB Ingin Hasil Pemilu 2024 Diumumkan Malam Ini

PKB Ingin Hasil Pemilu 2024 Diumumkan Malam Ini

Nasional
Hasto Bilang Suara Ganjar-Mahfud Mestinya 33 Persen, Ketum Projo: Halusinasi

Hasto Bilang Suara Ganjar-Mahfud Mestinya 33 Persen, Ketum Projo: Halusinasi

Nasional
KPK Duga Pelaku Korupsi di PT PLN Rekayasa Anggaran dan Pemenang Lelang

KPK Duga Pelaku Korupsi di PT PLN Rekayasa Anggaran dan Pemenang Lelang

Nasional
Prabowo-Gibran Menang di Jawa Barat, Raih 16,8 Juta Suara

Prabowo-Gibran Menang di Jawa Barat, Raih 16,8 Juta Suara

Nasional
KPK Usut Perkara Baru di PLN Unit Sumatera Bagian Selatan Terkait PLTU Bukit Asam

KPK Usut Perkara Baru di PLN Unit Sumatera Bagian Selatan Terkait PLTU Bukit Asam

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Data Aman meski Sirekap Terhubung Server Luar Negeri

Menko Polhukam Pastikan Data Aman meski Sirekap Terhubung Server Luar Negeri

Nasional
Soal Maksud Jokowi Panggil 2 Menteri PKB, Budi Arie: Kita Perlu Persatuan

Soal Maksud Jokowi Panggil 2 Menteri PKB, Budi Arie: Kita Perlu Persatuan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com