JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo bersyukur atas kenaikan peringkat Indonesia menjadi negara berpenghasilan menengah ke atas.
Dengan pencapaian tersebut, Presiden Jokowi semakin optimistis Indonesia bisa menjadi negara berpenghasilan tinggi.
"Kita punya peluang besar untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi," kata Jokowi saat membuka konferensi virtual Forum Rektor Indonesia yang disiarkan di saluran YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (4/7/2020).
Baca juga: Jokowi Bersyukur Indonesia Naik Jadi Negara Berpenghasilan Menengah ke Atas
Kendati demikian, Jokowi menegaskan bahwa menjadi negara berpenghasilan tinggi bukanlah hal yang mudah.
Banyak negara yang selama berpuluh tahun hanya berhenti pada pendapatan menengah.
"Artinya, mereka terjebak dalam middle income trap. Itulah yang tidak kita inginkan," kata Jokowi.
Baca juga: Sepekan, Kapitalisasi Pasar di Bursa Efek Indonesia Naik 1,46 Persen
Kepala Negara menegaskan, untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi butuh sejumlah prasyarat.
Misalnya kebutuhan akan infrastruktur yang kini terus digenjot pemerintah, lalu kebutuhan sumber daya manusia yang unggul.
"Di sinilah posisi strategisnya pendidikan tinggi, yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi mencetak generasi muda yang produktif dan kompetitif, yang selalu berjuang untuk kemanusiaan dan kemajuan Indonesia," kata Jokowi.
Baca juga: Jokowi: Kuliah Daring Sudah Jadi New Normal, bahkan Next Normal
Untuk mencetak generasi unggul, Jokowi meminta perguruan tinggi untuk terus berinovasi mengikuti perkembangan zaman.
Ia pun meminta perguruan tinggi tidak disibukkan dengan hal-hal yang bersifat administratif.
"Kita harus berubah, kita harus mengembangkan cara-cara baru, mengembangkan strategi baru yang smart shortcut, yang out of the box," kata Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.