Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Karier Bupati Kutai Timur, dari Birokrat hingga Tersangka KPK

Kompas.com - 04/07/2020, 05:51 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bupati Kutai Timur Ismunandar ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait proyek infrastruktur di Kabupaten Kutai Timur oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Ismunandar ditetapkan sebagai tersangka setelah terjerat operasi tangkap tangan di sebuah hotel di Jakarta, Kamis (2/7/2020).

"Selanjutnya KPK menetapkan tujuh orang sebagai tersangka. Pertama, sebagai penerima, masing-masing ISM (Ismunandar) selaku bupati," kata Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jumat (3/7/2020).

Selain Ismunandar, KPK juga menetapkan Ketua DPRD Kutai Timur yang juga istri Ismunandar, Encek Unguria, sebagai tersangka penerima suap.

Baca juga: KPK Tetapkan Bupati Kutai Timur Ismunandar dan Istrinya sebagai Tersangka

Tersangka penerima suap lainnya adalah Kepala Badan Pendapatan Daerah Kutai Timur Musyaffa, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kutai Timur Suriansyah, serta Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kutai Timur Aswandini.

Sementara itu, dua tersangka lain ditetapkan sebagai tersangka pemberi suap adalah seorang kontraktor bernama Aditya Maharani dan seorang rekanan proyek bernama Deky Aryanto.

Para tersangka penerima suap disangka melanggar Pasal 12 Ayat (1) huruf B atau Pasal 11 UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP juncto Pasal 65 Ayat (1) KUHP.

Adapun para tersangka pemberi suap disangka melanggar Pasal 5 Ayat (1) huruf A atau B atau Pasal 13 UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP juncto Pasal 64 Ayat (1) KUHP.

Karier Ismunandar

Untuk diketahui, sebelum terjun di dunia politik, Ismunandar merupakan seorang birokrat.

Berbagai posisi penting pernah dijabatnya, mulai dari lingkungan Kabupaten Kutai Timur, Kota Bontang, hingga Provinsi Kalimantan Timur.

Pada 2015, ia memutuskan untuk maju sebagai calon bupati Kutai Timur bersama Kasmidi Bulang, yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Komisi B DPRD Kutai Timur.

Ia mendapatkan dukungan dari koalisi Partai Hanura, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Baca juga: Bupati Kutai Timur dan Istri Jadi Tersangka Kasus Suap, Ini Jumlah Kekayaannya

Rupanya, langkah Ismu melepaskan jabatan sebagai Sekretaris Daerah Kutai Timur yang telah dipegang sejak 2010-2015 membuahkan hasil.

Ismu-Kasmidi yang menjadi pasangan calon dengan nomor urut 3 berhasil memperoleh 56.511 suara dalam kontestasi Pilkada Kutai Timur.

Sedangkan kandidat petahana Ardiansyah Sulaiman-Alfian Aswad hanya berhasil memperoleh 51.660 suara. Sementara itu, pasangan Norbaiti Isran Noor-Ordiansyah Tarlan memperoleh 19.642 suara.

Sedianya, jabatan kepala daerah yang dipegang Ismu berakhir pada tahun depan. Namun, saat ini ia harus berurusan dengan Komisi Antirasuah.

Berikut perjalanan karier Ismunandar, dilansir Kompas.com dari laman resmi Kabupaten Kutai Timur:

Riwayat pendidikan:

- SI Universitas Merdeka Malang (Teknik Sipil), lulus 1986
- Spesialis - 1 International Institute For Aerospace and Earth Sciences the Nedherland (Geographic Lanscape), lulus 1988
- S2 Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (Perencanaan Kota dan Daerah) 1999

Riwayat pekerjaan:

- Kasie Pengujian Dinas PU Provinsi Kaltim 1999
- Kasie Perencanaan dan Program Dinas PU Kaltim 12 Februari 2001
- Kabag TU Dinas PU Pemkot Bontang 16 Agustus 2001
- Kadis PU Pemkot Bontang 4 Desember 2001
- Asst Administrasi Pembangunan Pemkot Bontang 30 Juli 2002
- Kadis PU Pemkab Kutim 24 Desember 2003 s/d 2004
- Kadis Kelautan dan Perikanan Kutim 2004 s/d 2006
- Asst Ekonomi Pembangunan Pemkab Kutim 23 Juli 2006 s/d 2010
- Sekretaris Daerah Pemkab Kutim 5 Maret 2010 s/d 2015

Riwayat organisasi:

- Ketua PC Nahdlatul Ulama Kutim 2006-sekarang
- Ketua Kahmi Kutim 2004-sekarang
- Ketua Dewan Kesenian Daerah Kutim 2011-sekarang
- Ketua Umum PSSI Kutim 2011-sekarang
- Ketua PABSI 2004-sekarang
- Ketua Kempo 2010-sekarang
- Ketua PMI 2012-sekarang
- Ketua KWS Kerukunan Warga Sangkulirang (KWS)
- Korwil Klatim Kerukunan Bubuhan Banjar Kutim, Bontang, dan Berau

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com