JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan membantah anggapan masuknya tenaga kerja asing (TKA) ke Indonesia untuk mengambil alih pekerjaan tenaga kerja dalam negeri.
"Jadi tidak benar pendapat yang mengatakan TKA ( Tenaga Kerja Asing) akan menjajah kita, tidak seperti itu. Tidak ada pikiran seperti itu sama sekali," kata Luhut, dikutip dari situs resmi Sekretariat Kabinet, Jumat (3/7/2020).
Baca juga: TKA China Gelombang Kedua Tiba Akhir Juni di Kendari
Luhut mengatakan, masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia untuk mengerjakan pekerjaan yang belum bisa dilakukan tenaga kerja lokal, seperti yang terjadi di Morowali, Sulawesi Selatan.
Menurut dia, tenaga kerja asing yang bekerja di Morowali, merakit mesin-mesin yang belum bisa dikerjakan tenaga kerja lokal.
Luhut menambahkan, nantinya akan ada transfer teknologi dari pekerja asing kepada pekerja lokal.
Baca juga: Menaker Tegaskan TKA China Hanya Isi Jabatan Tertentu di Indonesia
Hal itu akan diwujudkan dengan membangun politeknik di daerah industri tersebut. Pembangunannya tengah dibicarakan dengan kepala daerah setempat.
“Seperti di Morowali dan daerah lainnya, tenaga kerja asing itu mengerjakan hal-hal yang tidak bisa dikerjakan oleh tenaga kerja lokal. Secara bertahap mereka akan bangun Politenik, kita sudah bicarakan dengan gubernur dan bupati," kata Luhut.
"Tenaga kerja lokal terus dilibatkan sehingga ada transfer pengetahuan. Ini menyiapkan Indonesia untuk melakukan leapfrog (lompatan) dalam industri ini,” lanjut Luhut.
Baca juga: Buruh Minta Pemerintah Pulangkan TKA China, Mengapa?
Sebelumnya diberitakan, TKA asal China untuk gelombang kedua diperkirakan akan tiba di Kendari pada akhir Juni 2020.
Sementara, sebanyak 156 TKA asal China sudah tiba lebih dahulu di Bandara Haluoleo Kendari pada Selasa (23/6/2020).
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan