Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

100 Tahun ITB, Jokowi Singgung soal Soekarno hingga Habibie

Kompas.com - 03/07/2020, 19:29 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato secara virtual dalam acara sidang terbuka Peringatan 100 Tahun Institut Teknologi Bandung (ITB), Jumat (3/7/2020).

Dalam pidatonya, Presiden mengaku senang bisa hadir di tengah keluarga ITB yang telah melahirkan sejumlah tokoh bangsa.

"Saya senang dan bangga bisa hadir secara virtual di tengah keluarga besar ITB, institut pendidikan teknik tertua di Indonesia," kata Jokowi seperti dikutip dari siaran pers resmi Istana.

Baca juga: Seabad ITB dan Tantangan Urbanisasi Indonesia

Jokowi lalu bicara soal ITB yang telah melahirkan sosok insinyur handal, mulai dari Presiden pertama RI Soekarno hingga Presiden ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie.

"(ITB) tempat Ir. Soekarno menimba ilmu dan kepemimpinan, tempat Ir. Djuanda Kartawidjaja belajar dan membangun kecintaan kepada Tanah Air, tempat Ir. B.J. Habibie, Bapak Teknologi Indonesia mengawali jejak sebagai engineer yang disegani dunia, dan banyak tokoh besar bangsa yang lainnya yang lahir dari rahim ITB," kata Presiden.

Menurut Presiden, hal yang mengagumkan yaitu selain sebagai perguruan tinggi teknik ternama, ITB juga mengembangkan pendidikan seni, humaniora, dan kebudayaan.

Baca juga: Daya Tampung 20 Prodi ITB pada SBMPTN 2020, Berikut Peminat 2019

Tercatat sejumlah tokoh seperti Sjafei Sumardja yang giat mengembangkan pendidikan seni, musisi legendaris Sam Bimbo, I Nyoman Nuarta yang menghasilkan karya seni luar biasa, hingga Iskandar Alisyahbana mantan Rektor ITB yang juga Bapak Sistem Komunikasi Satelit Indonesia.

"Semua itu menunjukkan bahwa ITB sangat mewarnai perjalanan besar sejarah Indonesia. Dari kampus ini semangat kemerdekaan digaungkan, permasalahan bangsa diselesaikan, dan kemajuan bangsa dihasilkan," ujar Jokowi.

Di tengah persaingan global yang semakin kompetitif, Presiden memandang bahwa peran pendidikan tinggi harus semakin signifikan.

Baca juga: Dosen ITB Pencipta Ventilator Portabel: Saya Berutang pada Masyarakat

Pendidikan tinggi harus menjadi pemandu perubahan besar, menggagas inovasi dan terobosan, serta membuat Indonesia semakin disegani dunia.

Menurut Kepala Negara, saat ini Indonesia sedang menghadapi tantangan yang besar, yaitu disrupsi dan hiperkompetisi.

Perubahan besar telah terjadi di berbagai bidang yang semakin dipercepat oleh revolusi industri jilid keempat.

Baca juga: Kisah Dosen ITB Bikin Ventilator Indonesia, Rela Dicibir, Tidur di Masjid, hingga Dapat Dana Rp 10 M

Persaingan antarnegara juga semakin ketat yang menuntut kecepatan, menuntut fleksibilitas, dan menuntut inovasi.

"Indonesia tidak boleh kalah. Kontribusi ITB ditunggu oleh seluruh anak bangsa," ujar Presiden.

"Tunjukkan prestasi akademisi dan peneliti kita, tunjukkan sumber daya iptek dan inovasi karya bangsa kita kepada dunia, buktikan kontribusi ITB untuk kesejahteraan rakyat dan kemajuan Indonesia tercinta," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com