JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menilai metode pembelajaran jarak jauh dapat dipermanenkan usai pandemi Covid-19.
Meski demikian, bukan berarti sistem pembelajaran ke depan akan diberlakukan murni jarak jauh. Melainkan, dengan menerapkan hybrid model.
Berita lainnya yaitu terkait penambahan kasus Covid-19. Pemerintah mencatat terdapat penambahan 1.624 kasus baru.
Penambahan tersebut sekaligus menjadikannya yang tertinggi sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret lalu.
Berikut berita terpopuler Kompas.com selengkapnya:
1. Pembelajaran jarak jauh akan dibuat permanen
Menurut Nadiem, pemanfaatan teknologi seperti saat ini memberikan kesempatan kepada sekolah untuk melakukan berbagai macam modeling kegiatan belajar.
Ia mengatakan, tidak sedikit para guru dan orang tua yang akhirnya mencoba beradaptasi dan bereksperimen dengan memanfaatkan teknologi guna menunjang kegiatan belajar mengajar.
"Walau sekarang kita semua kesulitan beradaptasi dalam PLJ, tapi belum pernah dalam sejarah Indonesia kita melihat jumlah guru dan kepala sekolah yang bereksperimen dan orangtua juga bereksperimen beradaptasi dengan teknologi," kata Nadiem saat kerja bersama Komisi X DPR, Kamis (2/7/2020).
Selain itu, penggunaan teknologi juga menjadi kesempatan untuk melakukan berbagai macam efisiensi, pengembangan teknologi dan aplikasi guna memudahkan proses edukasi.
"Jadi ini merupakan sebuah tantangan dan ke depan akan menjadi suatu kesempatan untuk kita," kata Nadiem.
Selengkapnya baca di sini
2. Rekor penambahan kasus positif Covid-19
Penambahan kasus baru dalam semalam itu tercatat, setelah pemerintah memeriksa 23.519 spesimen.
Adapun akumulasi kasus positif hingga Kamis (2/7/2020) kemarin, mencapai 59.394 orang.