JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan, semakin tinggi angka pemeriksaan spesimen terkait virus corona (Covid-19) maka jumlah positivity rate di Indonesia akan semakin menurun.
Hal itu disampaikan Dewi dalam diskusi di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (1/7/2020).
"Semakin besar jumlah tes yang kita lakukan, maka nanti seharusnya angka positivity rate-nya pun akan semakin rendah," kata Dewi.
Sebelumnya, Dewi mengatakan, persentase positivity rate kasus Covid-19 di Indonesia kini sebesar 12 persen.
Persentase tersebut didapatkan dari penghitungan penambahan kasus positif Covid-19 dalam satu minggu dibagi jumlah tes spesimen yang dilakukan pemerintah.
Baca juga: Gugus Tugas Klaim Persentase Positivity Rate di Indonesia Menurun
Menurut Dewi, angka tersebut menurun dari persentase pertengahan Mei lalu yakni sebesar 13 persen.
"Orang yang diperiksa itu ada 26.000 (terkait spesimen). Jadi dari 26.000 orang ada 3.000 yang positif (penambahan dalam satu minggu) sehingga angka positivity adalah 13 persen," ungkapnya.
Sementara pada bulan Juni, tepatnya satu minggu terakhir, peningkatan kasus harian selalu mencapai angka 1.000.
Dalam sepekan hingga 28 Juni, tercatat 8.227 kasus harian pasien positif Covid-19.
"Tapi ternyata orang yang diperiksa ini mencapai 55.000 (spesimen). Jadi kalau 8.000 (kasus harian dalam seminggu) dibagi 55.000 (spesimen) ini positivity rate-nya ternyata 12 persen," ucap Dewi Nur Aisyah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.