JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo kini turut menggunakan pelindung wajah atau face shield saat beraktivitas guna mencegah penularan virus corona Covid-19.
Namun, Kepala Negara justru menanggalkan maskernya saat menggunakan pelindung wajah tersebut.
Hal ini terlihat saat Presiden Joko Widodo mengunjungi dua lokasi di Batang, Jawa Tengah, Senin (29/5/2020) kemarin.
Pertama saat Jokowi meninjau Kawasan Industri Terpadu Batang di yang terletak di Desa Ketanggan, Kecamatan Gringsing.
Jokowi tampak mengenakan kemeja putih lengan panjang andalannya yang dipadu dengan rompi dan helm proyek.
Baca juga: Di Depan Jokowi, Ganjar Ungkap Klaster Penularan Paling Menonjol di Jateng
Tak ada masker di wajah Jokowi, hanya pelindung wajah transparan. Penampilan Jokowi itu kontras dengan para pejabat yang mendampinginya.
Mulai dari Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri BUMN Erick Thohir serta Kepala BKPM Bahlil Lahadalia semuanya mengenakan masker.
Selanjutnya, Jokowi melanjutkan blusukan dengan meninjau proyek padat karya irigasi di desa yang sama.
Di proyek tersebut, Presiden Jokowi dan rombongan tampak berjalan di area sawah. Jokowi juga terlihat menyapa masyarakat yang tengah bekerja.
Baca juga: Jokowi Minta Investor yang Hengkang dari China Dipermudah di Indonesia
Presiden Jokowi didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Kedua pejabat itu mengenakan masker, berbeda dengan Jokowi yang hanya menggunakan face shield.
Sebelumnya, saat mengunjungi pasar Rogojampi di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (25/6/2020) lalu, Jokowi juga tertangkap kamera hanya menggunakan pelindung wajah.
Jokowi saat itu sebenarnya menggunakan masker abu-abu, namun hanya dikaitkan di bagian bawah dagunya.
Jokowi sebagai kepala negara dinilai justru melanggar aturan yang dibuat oleh pemerintah sendiri.
Sebab, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga sebelumnya sudah mengimbau bahwa pelindung wajah tak bisa menggantikan masker.
"Face shield tidak menggantikan masker Pak @jokowi... face shield itu kalau digunakan bersama masker, bukan penggantinya masker. @BNPB_Indonesia baru saja mentwitkan soal hal ini 2 hari yang lalu, eh malah Bapak langgar sendiri," tulis Septian Hartono, yang mengaku sebagai seorang ilmuwan MRI di National Neuroscience Institute, Singapura lewat akun twitter @Septian.
Face shield tidak menggantikan masker Pak @jokowi... face shield itu kalau digunakan bersama masker, bukan penggantinya masker.@BNPB_Indonesia baru saja mentwitkan soal hal ini 2 hari yang lalu, eh malah Bapak langgar sendiri.https://t.co/MsaQoVdhXY pic.twitter.com/ZahAhEgxlx
— Septian Hartono ? (@septian) June 26, 2020
Dalam tweet itu, Septian menautkan kicauan yang disampaikan akun resmi BNPB @BNPB_Indonesia dua hari sebelumnya.
Di kicauan itu, BNPB mengunggah sebuah gambar yang menegaskan penggunaan face shield tanpa masker tak efektif mencegah penularan corona
Penggunaan face shield tanpa masker akan mengakibatkan sebagian droplet keluar dari mulut dan bisa menularkan virus. Hal itu dapat membahayakan orang di sekitar.
Baca juga: Jokowi: Semua Orang yang Keluar Rumah Wajib Pakai Masker
Sementara akun Twitter @wismasevanda menulis kritik langsung ke akun resmi Presiden Joko Widodo @Jokowi. Ia membalas unggahan foto Jokowi yang tengah berada di proyek irigasi Batang.
"Nuwun sewu Pak @jokowi , Bapak sendiri yang mengingatkan untuk memakai masker, tapi Bapak sendiri juga yang bolak-balik di depan khalayak ramai tidak memakai masker, pripun to Pak," tulis akun tersebut.
Akun itu juga menautkan kicauan @Jokowi sebelumnya yang menyebut bahwa memakai masker di era tatanan baru adalah sebuah kewajiban.
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menyebut tak ada alasan khusus kenapa Presiden Joko Widodo tak menggunakan masker ketika sudah menggunakan pelindung wajah.
"Ya tidak ada alasan. Karena memang sudah pakai face shield," kata Heru kepada Kompas.com, Senin (30/6/2020) malam.
Baca juga: Presiden Jokowi Dinilai Tak Sepatutnya Tunjukkan Kemarahan ke Bawahan
Saat disinggung soal imbauan BNPB bahwa face shield tak bisa menggantikan masker, Heru lalu beralasan bahwa Presiden Jokowi juga sudah menjaga jarak aman.
"Tapi kan ini jaga jaraknya sudah jauh, lebih dari 3 meter," kata dia.
Heru menilai penggunaan pelindung wajah yang dipadu dengan masker baru wajib jika Presiden berada di lokasi yang padat dengan masyarakat. Misalnya saat Jokowi blusukan ke pasar yang padat sehingga jaga jarak sulit diterapkan.
"Misalnya di pasar itu harus ketat bahkan harus pakai sarung tangan kan. Kalau ini kan enggak berkerumun juga," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.