Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NASIONAL] Respon terhadap Kemarahan Jokowi | Kasus Positif Covid-19 Bertambah 1.293 Orang

Kompas.com - 01/07/2020, 07:11 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Video kemarahan Presiden Joko Widodo kepada sejumlah menteri yang diunggah akun Youtube Sekretariat Presiden pada Minggu (28/6/2020) lalu, menuai banyak respon dari berbagai pihak.

Ada yang menilai kemarahan tersebut sebagai strategi komunikasi politik, spekulasi perombakan kabinet atau reshuffle hingga pelecut bagi para menteri untuk bekerja lebih baik.

Berita lainnya yaitu terkait penambahan 1.293 kasus positif Covid-19 baru yang dicatat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pada Selasa (30/6/2020).

Akibat penambahan tersebut, jumlah kasus positif Covid-19 yang terhitung sejak 2 Maret hingga 30 Juni mencapai 56.385 kasus.

Kedua berita itu merupakan berita terpopuler di Kompas.com, kemarin. Berikut selengkapnya:

1. Tanggapan atas kejengkelan Jokowi

Salah satu tanggapan itu berasal dari peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes.

Menurut dia, Presiden Jokowi sengaja melempar spekulasi reshuffle dengan mempublikasikan video tersebut.

Meski demikian, melempar spekulasi seperti itu di tengah pandemi dinilai kurang elok. Sebab, dikhawatirkan perhatian para menteri akan tertuju pada upaya mengamankan posisinya masing-masing.

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komaruddin menilai apa yang dipertontonkan Presiden merupakan bagian dari strategi komunikasi politik.

"Itu strategi komunikasi politik Istana agar menteri bekerja keras dan agar para menteri tidak bisa tidur karena takut di-reshuffle (diganti)," ujar Ujang.

Baca juga: Sejumlah Respons terhadap Kejengkelan Presiden Jokowi

2. Penambahan kasus Covid-19

Penambahan kasus tersebut diketahui setelah pemerintah memeriksa 21.515 spesimen dalam sehari. Total spesimen yang telah diperiksa sebanyak 803.898 spesimen dari 477.318 orang.

Artinya, satu orang bisa diambil lebih dari satu spesimen untuk pemeriksaan.

Berdasarkan data Gugus Tugas, Jawa Timur masih menjadi provinsi dengan penambahan kasus terbanyak yaitu 331 kasus baru. Disusul berikutnya DKI Jakarta 190 kasus, Jawa Tengah 153 kasus, dan Kalimantan Selatan 106 kasus.

Masih berdasarkan data yang sama, tercatat penambahan pasien sembuh sebanyak 1.006 orang, sehingga akumulasinya mencapai 24.806 pasien telah dinyatakan sembuh.

Sementara itu, terdapat penambahan 71 pasien Covid-19 yang meninggal dunia. Penambahan pasien meninggal dunia ini menjadi yang tertinggi sejak kasus pertama diumumkan.

Adapun total pasien meninggal dunia sebanyak 2.876 orang.

Baca juga: UPDATE: Total Ada 56.385 Kasus Covid-19 di Indonesia, Bertambah 1.293

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com