Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jubir Pemerintah: Kita Harus Bijak Menentukan Aktivitas di Luar Rumah

Kompas.com - 30/06/2020, 17:22 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, masyarakat harus bijaksana dalam menentukan aktivitas yang dilakukan di luar rumah.

Hal ini penting dilakukan saat memasuki masa produktif dan aman dari Covid-19.

"Produktif harus kita lakukan. Tetapi aktivitas kita harus selektif untuk hal-hal yang produktif, bukan untuk sesuatu yang tidak produktif," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Selasa (30/6/2020).

Baca juga: Jubir Pemerintah: Kuncinya Aman dari Covid-19, Selanjutnya Bisa Produktif

"Karenanya, kita semua harus bijaksana dalam menentukan aktivitas di luar rumah. Jangan lupa menggunakan masker," lanjutnya.

Yuri menuturkan, di masa produktif ada tiga tempat yang berpotensi menjadi titik penularan baru Covid-19.

Pertama, di kantor, ketika individu tidak disiplin menjaga jarak, tidak disiplin memakai masker dan tidak rajin mencuci tangan memakai sabun.

"Kedua di kendaraan umum. Kalau kita tidak pakai masker, tidak cuci tangan setelah turun dari kendaraan umum," ungkap Yuri.

Baca juga: Pemerintah: Tak Pakai Masker, Faktor Utama Kasus Baru Covid-19

Ketiga, di tempat makan seperti kantin, warung makan atau restoran. Sebab masyarakat sering berkumpul untuk antre makan siang, makan malam atau sarapan.

Sehingga, ia mengimbau masyarakat memberikan perhatian khusus terhadap tiga lokasi ini.

Lebih lanjut Yuri mengingatkan agar masyarakat yang produktif di luar rumah sebisa mungkin tidak tertular Covid-19.

Jika sampai mereka tertular, akan berpotensi besar menularkan kepada anak-anak dan anggota keluarga lain di rumah.

"Risiko keluarga kita menjadi sangat besar manakala kita yang ada di luar rumah membawa penyakit ke rumah. Maka jangan sampai kita yang produktif tertular," tegas Yuri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

Nasional
Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Nasional
PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

Nasional
Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com