Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilmi Aminuddin, dari Gerakan Dakwah hingga Inisiasi Pendirian PKS

Kompas.com - 30/06/2020, 16:15 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hilmi Aminuddin tutup usia di Rumah Sakit Santosa Central, Bandung, Jawa Barat, Selasa (30/6/2020).

Dirangkum dari berbagai sumber, Hilmi merupakan putra dari Danu Muhammad Hasan, satu dari tiga tokoh penting Darul Islam pimpinan Kartosoewirjo.

Kiprah politik Hilmi dimulai sejak tahun 1980-an saat ia mendirikan gerakan dakwah yang dikenal sebagai Harakah Tarbiyah.

Jatuhnya rezim Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden kedua RI Soeharto menjadi momentum bagi Hilmi Aminuddin dan kawan-kawan untuk mendirikan Partai Keadilan pada tahun 1998.

Baca juga: Duka Cita dan Doa Politisi PKS untuk Hilmi Aminuddin

Pada 1999, Partai Keadilan mengikuti pemilu legislatif untuk pertama kali.

Namun, saat itu partai tersebut hanya mampu memperoleh 1.436.565 suara atau 1,36 persen dari total suara nasional.

Pada tahun 2002, Partai Keadilan bertransformasi menjadi Partai Keadilan Sejahtera.

Pemilu legislatif 2004 menjadi ajang pembuktian bagi partai ini untuk membuktikan apakah partai baru itu bertaji atau tidak.

Hasilnya, partai berlambang kapas yang diapit dua bulan sabit itu berhasil mendulang 7,3 persen dukungan suara nasional.

Hingga kini, PKS masih mempertahankan eksistensinya sebagai salah satu partai yang berhasil mendudukkan kadernya di kursi Parlemen.

Baca juga: Pendiri dan Mantan Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin Meninggal Dunia

Pada 2005, Hilmi sempat terpilih menjadi Ketua Majelis Syuro PKS melalui mekanisme voting tertutup.

Ia berhasil mengantongi 29 dari total 50 suara anggota Majelis Syuro dan mengungguli tiga calon Ketua Majelis Syuro lainnya yaitu Surahman Hidayat, Salim Segaf Al-Jufri, dan Abdul Hasib.

Hilmi pun kembali terpilih untuk menduduki jabatan yang sama pada 2010 dalam Pemilihan Raya (Pemira) Majelis Syuro PKS.

Setelah dua periode memimpin Majelis Syuro, Hilmi akhirnya melepas jabatan itu pada 2015. Posisinya digantikan oleh Salim Segaf Al-Jufri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com