Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Covid-19 28 Juni: Pasien Sembuh Tembus Rekor dan 3 Tempat Rawan

Kompas.com - 29/06/2020, 07:13 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengungkap, terdapat penambahan 1.198 kasus Covid-19 pada Minggu (28/6/2020).

Penambahan itu menyebabkan secara akumulasi ada 54.010 kasus Covid-19 di Tanah Air, terhitung sejak diumumkannya kasus pertama oleh Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

"Hasil pemeriksaan hari ini, positif (virus corona) meningkat sebanyak 1.198 sehingga totalnya menjadi 54.010," kata Yurianto dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Minggu sore.

Berdasarkan data yang dipaparkan Yuri, kasus baru Covid-19 tersebar di 25 provinsi.

Penambahan kasus baru tertinggi ada di Provinsi Jawa Timur dengan 330 kasus. Diikuti Sulawesi Selatan dengan penambahan 192 kasus baru.

Kemudian, Jawa Tengah bertambah 188 kasus baru, DKI Jakarta melaporkan 125 kasus baru, dan Kalimantan Selatan bertambah 73 kasus baru.

Yuri mengungkapkan bahwa terdapat 20 provinsi yang mengalami penambahan kasus baru di bawah angka 10. Ada pula provinsi yang sama sekali tak mencatatkan kasus baru.

Baca juga: Jengkel, Jokowi Sebut Kinerja Menterinya Tangani Covid-19 Tanpa Progres

Kesembilan provinsi yang tak mencatatkan kasus baru itu yakni Bangka Belitung, Bengkulu, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Tenggara, Lampung, Nusa Tenggara Timur dan Gorontalo.

Sementara itu, pasien Covid-19 meninggal dunia menjadi 2.754. Jumlah ini bertambah 34 orang dalam 24 jam sejak Sabtu (27/6/2020).

Penambahan jumlah pasien Covid-19 meninggal dunia itu tersebar di tujuh provinsi.

Jawa Timur menjadi provinsi dengan jumlah penambahan pasien Covid-19 meninggal terbanyak yaitu 18 orang. Kemudian Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan bertambah 4 orang.

Selanjutnya, Nusa Tenggara Barat bertambah 3 orang meninggal. Diikuti Bali dan Sulawesi Utara masing-masing 2 pasien meninggal.

Terakhir, DKI Jakarta bertambah 1 orang meninggal.

Angka sembuh terbanyak

Data pemerintah mengungkap, pasien yang sembuh dari Covid-19 hingga Minggu siang mencapai 22.936 orang.

Yuri menyebut bahwa terdapat penambahan 1.027 pasien Covid-19 yang sembuh dalam 24 jam, terhitung hingga Minggu (28/6/2020) pukul 12.00 WIB.

Baca juga: Bertambah 1.027 Orang, Pasien Sembuh Covid-19 Tembus Rekor

Mereka dinyatakan sembuh setelah menjalani dua kali tes usap dengan metode polymerase chain reaction (PCR).

Angka itu menjadi penambahan jumlah pasien sembuh Covid-19 terbanyak selama ini. 

Yuri mengungkap, Papua menjadi provinsi dengan penambahan kasus sembuh terbanyak yaitu sebanyak 335 orang.

Adapun akumulasi pasien sembuh terbanyak selanjutnya terdapat di DKI Jakarta (255 orang), Jawa Timur (101 orang), Kalimantan Selatan (80 orang), dan Sulawesi Selatan (60 orang).

Baca juga: Laboratorium FK UMY Jadi Rujukan Nasional Pengujian Tes Covid-19

Berikutnya ada Bali (20 orang), Nusa Tenggara Barat (19 orang), Riau (18 orang), serta Sumatera Selatan dan Banten masing-masing 17 orang.

Yuri pun juga mengungkap bahwa saat ini pemerintah masih memantau 47.658 orang dalam pemantauan (ODP).

Tidak hanya itu, Yuri menyampaikan ada 14.712 pasien dalam pengawasan (PDP).

"Kami masih melakukan pemantauan terhadap ODP sebanyak 47.658 orang dan pengawasan terhadap Pasien Dalam Pengawasan ( PDP) sebanyak 14.712 orang," kata Yurianto.

3 tempat paling rawan

Dalam kesempatan itu, Yuri mengungkap bahwa terdapat tiga tempat yang rawan terjadi penularan Covid-19.

Tempat tersebut rawan menyebarkan virus karena banyaknya orang yang berkumpul dalam waktu lama.

Baca juga: UPDATE 28 Juni: 3 Kasus Baru Covid-19 dan 1 Pasien Sembuh di Depok

"Tempat-tempat yang sangat rawan dan memungkinkan terjadi penularan adalah di tempat di mana orang akan memungkinkan untuk bertemu, berkumpul dengan waktu yang cukup lama," kata Yuri.

Tempat pertama ialah kantor. Di masa adaptasi menuju tatanan kehidupan baru atau new normal, mulai banyak masyarakat yang kembali bekerja di kantor.

Oleh karenanya, kantor menjadi tempat yang rawan menyebankan penyebaran virus, apalagi jika masyarakatnya tak menerapkan protokol kesehatan.

"Kita harus memperhatikan betul pengaturan tempat kerja, sehingga physical distancing atau menjaga jarak bisa dilaksanakan. Pastikan sekalipun sudah berada di kantor tetap menggunakan masker dengan benar," ujar Yuri.

Tempat kedua, di pasar. Pasar menjadi rawan penularan virus karena ada pertemuan antara penjual dan pembeli dalam jumlah besar.

Baca juga: Pemerintah Ungkap Tiga Tempat Paling Rawan Terjadi Penyebaran Covid-19

Yuri memastikan, untuk menekan angka penularan Covid-19, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 akan melakukan pengaturan operasional pasar, sehingga penjual dan pembeli menjalankan protokol kesehatan dengan baik.

Tempat terakhir yang juga rawan menularkan virus yaitu rumah makan dan warung. Banyaknya pekerja yang sudah kembali bekerja di kantor membuat rumah makan kembali ramai, utamanya di jam-jam makan siang.

Oleh karenanya, setiap masyarakat yang berada di tempat-tempat tersebut diminta untuk secara ketat menerapkan protokol kesehatan. "Harus mencari cara, harus mencari upaya agar aman dari Covid-19," ujar Yuri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com