Oleh: Frangky Selamat
TAK TERASA pandemi Covid-19 di Indonesia telah memasuki bulan ke-5 sejak kasus pertama diumumkan pada Senin, 2 Maret 2020. Pandemi telah mengubah kehidupan masyarakat dari berbagai tingkatan.
Kebiasaan terdahulu dipaksa berubah oleh keadaan. Protokol kesehatan harus dipatuhi untuk memutus rantai penularan.
Ada tiga hal yang selalu jadi pedoman: gunakan masker, rajin mencuci tangan dan menjaga jarak, seraya sebisa mungkin menghindari kerumunan orang.
Berbagai lembaga riset pun melakukan berbagai penelitian terkait kebiasaan manusia yang berubah selama pandemi dan kemungkinan berlanjut seandainya pandemi telah berlalu.
Istilah new normal pun mendadak menjadi populer. Indonesia tercatat sebagai negara dengan jumlah tweet terbanyak di dunia mengenai new normal yaitu 86.569 tweet jauh mengalahkan Amerika Serikat dengan 11.073 tweet.
Di bawahnya masih ada Inggris, India, Kenya, Filipina, Malaysia, Thailand, Australia, dan Kanada (Kompas.com, 3 Juni 2020).
Sebuah lembaga konsultan dan riset Inventure di Indonesia merilis 100 (seratus) prediksi new normal, kehidupan setelah Covid-19. Prediksi tersebut dibagi ke dalam sepuluh kategori, yaitu:
Menarik untuk disimak, walaupun prediksi tersebut masih sangat mungkin meleset dan tidak semua akan jadi kenyataan. Wajar, namanya juga sebuah prediksi.
Tim peneliti Jurusan Manajemen FEB Untar pun melakukan survei terkait dengan perubahan perilaku di era pandemi (Hetty Karunia Tunjungsari, 2020).
Survei dengan 242 responden berasal dari berbagai daerah di Indonesia kecuali Papua, Nusa Tenggara dan Maluku tersebut, dilakukan pada pertengahan Mei hingga awal Juni 2020 berhasil merekam perilaku selama pandemi dan kemungkinan kebiasaan yang akan terus berlanjut.
Perubahan yang nyata terjadi adalah frekuensi penggunaan mobile payment, pola bekerja, pola belajar dan pola berbelanja.
Terjadi peningkatan frekuensi penggunaan mobile payment. Sebelum pandemi, 60,4 persen responden rutin menggunakannya. Pada saat pandemi meningkat menjadi 72,7 persen.
Responden juga "dipaksa" mengubah pola bekerja dan belajar menjadi work from home (WFH) dan home learning.
Pada pola berbelanja, mayoritas responden melakukan aktivitas secara daring. Adapun produk yang paling sering dibeli secara daring adalah biskuit, makanan olahan di restoran, minuman ringan, perlengkapan rumah tangga, perawatan kulit, dan produk perawatan badan.