JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengapersiasi kinerja Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama institusi lain melalui Program Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).
Hal tersebut disampaikan Wapres Ma'ruf Amin saat acara peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2020 yang digelar BNN secara daring pada Jumat (26/6/2020).
"Saya mengapresiasi kerja keras BNN bersama institusi lainnya dalam P4GN. Banyak prestasi nyata yang telah dicapai sehingga mampu menurunkan tren prevalensi penyalahgunaan narkoba," ujar Wapres Ma'ruf Amin.
Baca juga: Hari Anti Narkotika Internasional, Ketua DPR: Jangan Pernah Lengah Lawan Narkoba
Prevalensi tersebut, antara lain pada tahun 2011 yang semula berjumlah 2,23 persen berhasil menurun pada tahun 2019 menjadi 1,80 persen.
Berdasarkan capaian dan prestasi tersebut, kata dia, pemerintah pun berkomitmen kuat dalam melanjutkan program pemberantasan narkoba.
Terlebih sudah ada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2020 yang memerintahkan jaksa agung, kapolri, panglima TNI, kepala Badan Intelejen Negara (BIN), lembaga pemerintah non-kementerian, gubernur, bupati, dan walikota melaksanakan P4GN.
"Narkotika merupakan kejahatan lintas batas negara dan kejahatan luar biasa sehingga penanganannya harus melibatkan semua unsur masyarakat," kata dia.
Baca juga: Roy Marten Ingatkan Gading Marten Hindari Narkoba: Jangan Pernah Coba!
Tidak hanya itu, kerja sama internasional juga sangat diperlukan terutama untuk memutus mata rantai peredaran narkoba.
Sementara itu, Kepala BNN Heru Winarko mengatakan, prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia sebanyak 1,80 persen pada tahun 2019, setara dengan 3 juta orang.
Sedangkan pada tahun 2011 sebanyak 2,4 persen setara dengan 4,5 juta orang.
"Dengan demikian kita dapat menyelamatkan 1 juta jiwa penduduk Indonesia," kata dia.
Baca juga: Renungan Hari Anti Narkoba Internasional, Mencari Jalan Keluar Pecandu Narkoba
Adapun langkah strategis yang dilakukan BNN dalam upaya perang melawan narkoba adalah melalui strategi demand reduction.
Strategi tersebut merupakan strategi pencegahan agar masyarakat memiliki ketahanan diri dan imun terhadap penyalahgunaan narkotika.
Ada pula strategi supply reduction, yaitu penegakkan hukum yang tegas dan terukur dalam menangani sindikat narkotika.
"Selain itu dilakukan pula upaya rehabilitasi kepada para pecandu dan penyalahguna narkotika," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.