JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, kepatuhan masyarakat menjadi kunci utama menurunkan angka penularan Covid-19 di Surabaya.
Hal tersebut disampaikan Muhadjir dalam kunjungannya ke Surabaya, Kamis (25/6/2020) kemarin.
Kota Surabaya sendiri merupakan salah satu yang kasus Covid-19-nya tertinggi di Jawa Timur.
"Jadi kuncinya itu. Kalau kita ingin Surabaya segera turun terutama angka fatalnya yang masih sangat tinggi, warga Surabaya tidak perlu menunggu diingatkan aparat, tapi dengan kesadaran diri sendiri (patuh)," ujar Muhadjir dikutip dari siaran pers, Jumat (26/6/2020).
Baca juga: Camat di Surabaya Kesulitan Lacak Warga Positif Covid-19, Data Sering Tak Sesuai
Muhadjir mengatakan, pemerintah pusat sangat menaruh perhatian pada Provinsi Jawa Timur khususnya Kota Surabaya dengan kasus Covid-19 yang dialaminya.
Oleh karena itu, pihaknya pun meminta agar pemerintah daerah Jawa Timur, termasuk pemerintah kota Surabaya untuk bersungguh-sungguh memerangi Covid-19.
Hal tersebut perlu dilakukan supaya kasus Covid-19 di wilayah tersebut turun, terutama angka kematiannya.
"Saya minta betul-betul, karena Surabaya ini share kasus dan angka kematiannya untuk Jawa Timur paling tinggi," kata dia.
Berdasarkan data pemerintah pada Kamis (25/6/2020), kasus meninggal dunia akibat Covid-19 di Jawa Timur tercatat paling tinggi secara nasional, yakni mencapai 799 orang.
Baca juga: Jokowi Minta Pangkogabwilhan II Tangani RS Darurat Covid-19 di Surabaya
Adapun, Surabaya menjadi kota dengan rasio kematian tertinggi akibat Covid-19, penyakit yang disebabkan virus corona.
Informasi ini dipaparkan Anggota Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah saat mendampingi Presiden Joko Widodo dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (24/6/2020).
Dewi mengatakan, pihaknya menggunakan rasio kematian dengan jumlah penduduk untuk mengukur tingkat kematian di tiap daerah.
Hasilnya, rasio kematian di Surabaya tertinggi yakni 9,8 per 100.000 penduduk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.