JAKARTA, KOMPAS.com - Survei yang digelar Siaful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengungkap opini masyarakat yang menyetujui kebijakan pemerintah dalam menerapkan transisi ke tatanan normal baru atau new normal meski kasus Covid-19 di Indonesia belum menurun.
Hal itu berdasarkan survei SMRC pada 18-22 Juni 2020 terhadap 1.978 responden secara nasional.
"Sebanyak 80 persen responden sepakat pemerintah melakukan transisi ke new normal meski kasus Covid-19 belum menurun," ujar Direktur Komunikasi SMRC Ade Armando, dalam rilis survei SMRC yang digelar secara daring, Kamis.
Adapun sebanyak 15 persen responden menyatakan tidak sepakat new normal diterapkan meski kasus Covid-19 belum menurun.
Baca juga: Moeldoko: Daerah Sebaiknya Tak Terburu-buru Longgarkan PSBB Menuju New Normal
Kemudian, saat responden ditanya apakah sebaiknya new normal diterapkan saat ini atau ditunda, hasilnya 80 persen menyatakan sepakat untuk segera dimulai.
Survei SMRC juga memberikan pertanyaan apakah responden setuju jika pemerintah melonggarkan aturan agar masyarakat bisa bekerja di luar rumah.
"Hasilnya, ada 92 persen responden setuju jika pemerintah melonggarkan kebijakan agar masyarakat bekerja di luar rumah. Hanya 7 persen responden saja yang tidak setuju," tuturnya.
Survei juga mencatat opini responden dalam tiga kebijakan pemerintah lain, yakni membuka tempat ibadah, melonggarkan operasional transportasi umum dan membuka kembali pasar, mall serta pusat perbelanjaan lain.
Baca juga: Jokowi Sarankan Pemprov Jatim Tak Buru-buru Terapkan New Normal
Sebanyak 93 responden sepakat dengan kebijakan pemerintah yang membuka tempat ibadah tetapi harus diikuti protokol kesehatan.
Sementara itu, hanya 7 persen saja yang tidak setuju dengan kebijakan itu.
Kemudian, sebanyak 90 persen responden sepakat pemerintah melonggarkan operasional transportasi umum.
Lalu, ada 88 persen responden yang sepakat jika pasar, mall dan pusat perbelanjaan lain kembali dibuka.
"Jadi bisa dilihat bahwa mayoritas masyarakat sepakat bahwa kebijakan yang saat ini dilakukan pemerintah sudah benar," tutur Ade Armando.
"Mayoritas warga juga sudah tahu mengenai apa itu new normal dan mereka sepakat dengan kebijakan pemerintah," kata dia.
Baca juga: Saat Lomba Inovasi New Normal Dituding Boroskan Anggaran...
Adapun survei SMRC digelar pada 18-20 Juni 2020 melalui sambungan telepon.
Sebanyak 1.978 responden dipilih secara acak dari koleksi sampel acak survei tatap muka yang telah dilakukan SMRC sebelumnya.
Responden diambil dengan jumlah proporsional menurut provinsi untuk mewakili pemilih nasional.
Margin of error survei tercatat kurang lebih sebesar 2,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.