Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka yang Harus Merelakan Keluarganya Gugur Saat Menghadapi Covid-19

Kompas.com - 25/06/2020, 14:40 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak terpikirkan oleh Satriana Yuza, dirinya harus kehilangan Yuniarto Budi Santosa akibat penyakit Covid-19, yang hingga kini belum ada obatnya.

Menjadi tenaga medis di tengah situasi pandemi seperti saat ini memang merupakan hal yang sulit. Nyawa mereka terancam di tengah misi mulia menyelamatkan nyawa masyarakat.

Budi adalah salah satunya. Ia adalah seorang dokter gigi yang bertugas sebagai anggota Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jawa Barat.

"Yang mungkin tidak pernah terpikirkan, akan seperti ini risikonya. Cuma karena tugas dan tanggung jawab, dia harus melaksanakan," cerita Satriana seperti dilansir Kompas.com dari laman resmi Kemenpan RB, Kamis (25/6/2020).

Satriana adalah satu dari tiga orang kerabat tenaga medis yang menerima Santunan Jaminan Kecelakaan Kerja dari pemerintah pusat sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2015.

Penyerahan penghargaan diberikan langsung oleh Menpan RB Tjahjo Kumolo di kantornya, Rabu (24/6/2020).

Santunan yang diberikan terdiri atas Tabungan Hari Tua itu mencakup asuransi dwiguna dan asuransi kematian, serta manfaat Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) terdiri dari santunan kematian, uang duka wafat, biaya pemakaman, dan beasiswa bagi anak korban.

Total santunan bagi ketiga ahli waris tersebut berjumlah Rp 1.020.937.100.

Baca juga: Beri Santunan ke Keluarga Tenaga Medis, Tjahjo: Atas Nama Presiden, Kami Sampaikan Dukacita Mendalam

Bagi Satriana, Budi adalah pahlawan di garis terdepan dalam perang melawan Covid-19.

Pada saat banyak orang diberikan pilihan untuk bisa tetap tinggal di rumah, suaminya justru memilih berjuang di garis terdepan demi menyelamatkan nyawa masyarakat dan orang di sekitarnya, meski nyawa sendiri yang menjadi taruhannya.

"Saya bangga menjadi bagian dari beliau, anak-anak pun bangga," tuturnya.

Gugur usai kelelahan menyiapkan fasilitas medis

Lain Satriana, lain pula cerita Talita Rotua Margaret Silitonga. Ia adalah anak dari dokter Toni Daniel Silitonga, yang gugur pada masa awal pandemi Covid-19 muncul di Indonesia, Maret lalu.

Talita menjelaskan, di masa awal Covid-19 mewabah, ayahnya sempat merasa berat menangani pasien yang terpapar.

"Tapi, karena alamiahnya di sana, jadi ayah lupa untuk beristirahat dan berdedikasi untuk pekerjaannya," ungkap Talita.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Nasional
Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Nasional
Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Nasional
Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Nasional
Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Nasional
Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Nasional
Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com