Penyusunan tersebut harus melibatkan ahli, masyarakat, hingga stakeholder yang ada di daerah.
"Koordinasinya harus bottom up. Jadi yang dilombakan adalah inovasi daerah dalam menyusun dan menerapkan protokol kesehatan," jelas Kasto.
Adapun medium video dipilih untuk keperluan penilaian dari inovasi yang sudah disusun oleh daerah.
Selain itu, video juga sebagai bukti bahwa daerah sudah menerapkan protokol kesehatan yang mereka ikutkan dalam lomba.
Sebab, di masa pandemi Covid-19 ini panitia tidak bisa bepergian ke daerah-daerah yang menjadi peserta untuk memberikan penilaian secara langsung.
Baca juga: Lomba Video New Normal Pemerintah Berhadiah Rp 168 Miliar Dinilai Tak Tepat, Ini Alasannya
"Kan tidak mungkin dikirim (buktinya) dalam cetakan atau surat. Ya, sehingga dipilihlah format video," tutur Kasto.
Tujuan lomba ini adalah meningkatkan kompetisi antardaerah untuk menangani persoalan Covid-19 di daerah masing-masing.
Adapun tujuan akhirnya, kata Kasto, adalah melandaikan kurva penularan Covid-19 di setiap daerah.
Program ini juga diharapkan bisa membangun kondisi agar masyarakat, pemda, dan dunia usaha segera beradaptasi dengan tatanan kenormalan baru melalui penerapan protokol kesehatan.
Untuk itu, dipilih tujuh sektor kehidupan yang dilombakan, yaitu pasar tradisional, pasar modern, hotel, restoran, tempat wisata, transpotasi publik, dan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP).
Baca juga: Provinsi Jambi Jadi Juara Lomba Inovasi Kehidupan New Normal
"Protokol kesehatan adalah vital dalam new normal life. Ini adalah kultur baru yang harus diresapi seluruh elemen masyarakat," kata Kasto.
Lomba ini diikuti oleh lebih dari 500 daerah yang terdiri dari provinsi, kabupaten, dan kota di Indonesia.
Antusiasme pemda dalam mengikuti lomba ini disebut cukup tinggi, karena ada 2.517 video yang dikirim kepada panitia di Jakarta.
"Video-video yang masuk dinilai oleh tim juri yang terdiri dari sejumlah kementerian dan lembaga di atas. Lalu sudah diperoleh 84 pemenang dari setiap kategori di tujuh sektor," tutur dia.
Nantinya, video-video pemenang akan disosialisasikan ke publik melalui media massa, termasuk media sosial.
Baca juga: Kemendagri Bantah Lomba Inovasi Daerah Berhadiah Rp 168 Miliar Boros Anggaran
Hal ini supaya menjadi model rujukan oleh pemda lainnya, serta memberikan kesadaran masyarakat untuk berinovasi dan beradaptasi dengan tatanan baru yang produktif dan aman dari bahaya Covid-19.
Kasto juga mengungkapkan bahwa Lomba Inovasi ini tidak terhenti setelah ada 84 pemenang.
Tiga bulan mendatang akan ada pengecekan kepada daerah pemenang.
"Dilihat bagaimana kondisinya, apakah sudah konsisten menerapkan protokol kesehatan yang disusun. Kemudian akan kita cek berapa angka kematian dan angka penularannya seperti apa," ujar dia.