Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Adian Napitupulu dan Stafsus Erick Thohir "Tendang-tendangan" Ketika Berdebat

Kompas.com - 24/06/2020, 23:00 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi PDI-P Adian Napitupulu dan Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga terlibat debat panas saat menghadiri forum Satu Meja di Kompas TV, Rabu (24/6/2020).

Setelah setengah sesi debat berakhir, keduanya pun sempat melakukan gimmick saling menendang satu sama lain.

Acara yang dipandu wartawan senior harian Kompas Budiman Tanuredjo itu mengangkat tema soal utak-atik direksi dan komisaris BUMN di bawah Menteri BUMN Erick Thohir.

Adian awalnya mempermasalahkan penunjukan sejumlah pimpinan BUMN yang ia rasa tidak pas.

Baca juga: Dapat Dana dari Sri Mulyani Rp 30 Triliun, Ini yang Akan Dilakukan Bank-bank BUMN

Ia mencontohkan Irfan Setiaputra yang menjadi Dirut Garuda Indonesia.

Padahal, menurut Adian, Irfan tak mempunyai latar belakang di dunia maskapai penerbangan dan sebelumnya lebih banyak dikenal sebagai CEO perusahaan tambang.

Adian tak yakin Irfan bisa membuat maskapai Garuda Indonesia mengalami kemajuan, apalagi saat kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang.

"Kalau saya tidak percaya. Ini bukan situasi normal. Bos perusahaan perkebunan saja buruh adaptasi kalau pindah ke perusahaan perkebunan lain," kata Adian.

Namun, Arya Sinulingga meyakinkan Adian bahwa Irfan Setiaputra mampu memimpin Garuda dengan baik meski tak pernah bekerja di dunia maskapai penerbangan. Sebab, Irfan sudah berpengalaman menjadi CEO perusahaan besar.

"CEO itu level tinggi, di tempat apa pun dia layak," kata Arya.

Terlebih lagi, Arya menekankan bahwa di Garuda tak hanya terkait masalah teknis maskapai penerbangan.

Baca juga: 4 Bank BUMN Dapat Rp 30 Triliun, Ini Tanggapan Erick Thohir

Di situ juga ada aspek lain, seperti masalah keuangan yang bisa diatasi dengan baik oleh Irfan. Ia menyebut Irfan telah membuat Garuda bisa terlepas dari masalah utang.

"Kalau enggak, bisa mampus nih Garuda," ucap Arya.

Setelah debat yang cukup panas, Adian kemudian mempermasalahkan hal lain, yakni terkait langkah Erick Thohir yang baru-baru ini mengangkat sejumlah milenial memimpin BUMN.

Ia mempermasalahkan pernyataan seorang petinggi di Kementerian BUMN yang menyebut langkah mengangkat milenial itu sebagai eksperimen.

Ia menilai pernyataan itu tidak etis.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga saat memberikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (8/4/2020).Dok. BNPB Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga saat memberikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (8/4/2020).
"Situasi negara lagi sulit. Enggak boleh dong ada uang besar ditaruh di situ," kata Adian.

Menjawab hal itu, Arya pun menegaskan bahwa milenial yang dipilih Erick Thohir memang mempunyai pengalaman di bidangnya dan mampu melakukan terobosan.

Ia mencontohkan Fajrin Rasyid yang diangkat sebagai Direktur PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

Menurut dia, kehadiran Rasyid di perusahaan telekomunikasi pelat merah itu diperlukan untuk membawa terobosan.

Baca juga: Lagi Tren Milenial Jadi Petinggi BUMN, Siapa Saja?

Sebab, Erick Thohir menilai Telkom tak membuat banyak terobosan selama beberapa tahun terakhir.

"Kalau mentok di situ terus kita harus coba sesuatu yang baru, tapi yang kita ambil punya pengalaman," ucap Arya.

Kendati demikian, Adian tetap mempermasalahkan kata-kata petinggi BUMN yang menyebut para milenial itu dihadirkan sebagai eksperimen. Arya pun mengakui bahwa kata-kata petinggi BUMN itu terlalu ekstrem.

"Mungkin kata-katanya terlalu ekstrem," kata Arya.

Namun, Adian tetap tidak terima dengan pernyataan Arya.

"Jangan bilang gitu. Kalau memang kata-katanya tidak tepat, lu bilang aja tidak tepat," sambung Adian.

Baca juga: Kementerian BUMN Bantah Akan Laporkan Adian Napitupulu ke Polisi

Arya pun lalu meminta Adian tak terjebak pada debat kata-kata dan memintanya membahas hal yang lebih substansial.

Di tengah debat panas itu, Budiman Tanuredjo selaku pembawa acara lalu menyela untuk jeda pariwara.

Namun, sebelum layar berpindah ke iklan, Adian dan Arya tertangkap kamera melakukan gimmick saling menendang satu sama lain.

Adian terlihat lebih dulu berdiri dari tempat duduknya untuk menghampiri Arya. Arya pun langsung merespons dan berdiri dari tempat duduknya.

Keduanya lalu saling mengangkat kaki dan menendang satu sama lain sambil tertawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com