Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Gubernur Gorontalo Ubah Miras Cap Tikus Jadi Hand Sanitizer...

Kompas.com - 24/06/2020, 13:50 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie berbagi cerita tentang pembuatan hand sanitizer lokal oleh masyarakat di daerahnya.

Hand sanitizer di daerahnya diolah dari minuman tradisional Cap Tikus yang mengandung alkohol sebesar 40 persen.

"Ini hand sanitizer Sofi. Ini asli buatan masyarakat Gorontalo," ujar Rusli saat mengisi talkshow daring yang digelar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pada Rabu (24/6/2020).

Dia mengungkapkan, pada awalnya Pemerintah Provinsi Gorontalo sempat sulit mendapatkan bahan baku hand sanitizer.

Baca juga: Ribuan Liter Miras Cap Tikus Gagal Diselundupkan ke Gorontalo

Ide membuat cairan pembersih tangan ini bermula ketika Rusli diundang untuk menghadiri pemusnahan 40 ribu ton minuman Cap Tikus oleh aparat setempat.

Dia lantas berpikir untuk mengolah kembali minuman berkadar alkohol 40 persen itu agar bisa mencapai kadar alkohol yang bisa digunakan sebagai bahan antiseptik, yakni sebesar 70 persen.

Selama ini, minuman Cap Tikus dikenal sebagai minuman beralkohol tradisional khas Minahasa yang diolah dari fermentasi air nira dari Pohon Aren (Enau).

Saat itu, Rusli langsung menghubungi Guberner Sulawesi Utara Olly Dondokambey untuk bekerjasama mengolah bahan yang ada.

"Saya telepon beliau, lalu menanyakan, bagaimana kalau kita kerja sama. Sehingga petani anda tak rugi, masyarakat saya juga tidak minum miras, " ungkap Rusli.

Baca juga: Dulu Langka, Hand Sanitizer dan Masker Kini Banyak Tersedia, Diskon Pula

"Saya katakan bagaimana kalau kita olah ini ini jadi hand sanitizer berkualitas. Pak Olly lantas setuju lalu kita bikin MOU agar minuman Cap Tikus ini tidak kucing-kucingan dengan petugas," tutur dia.

Rusli mengungkapkan, dari hasil pengolahan yang dilakukan, ternyata hasilnya bagus. Tak kalah dengan produk yang beredar di pasaran.

Bahan baku yang ada itu setelah diolah sudah bisa ditingkatkan kadar alkoholnya menjadi 70 persen dan diproduksi menjadi Hand Sanitizer Sofi.

Menurut Rusli, pihaknya juga telah membagi-bagikan hand sanitizer ini kepada masyarakat.

"Sekarang ini jadi andalan kita. Alhamdulillah," ujar dia.

Baca juga: Miras Cap Tikus Pemicu Pembunuhan Warga di Manokwari

Rusli juga membenarkan bahwa nantinya hand sanitizer Sofi itu akan diproduksi secara massal untuk masyarakat Indonesia.

"Iya (produksi massal). Ini tulisannya saja Sofi Hand Sanitizer untuk Indonesia Sehat," tambah dia.

Sebagaimana diketahui, hand sanitizer menjadi salah satu produk kesehatan yang saat ini sangat dibutuhkan masyarakat.

Pasalnya, selain sabun cuci tangan, hand sanitizer dapat menjadi alternatif pembersih tangan dan melindungi tangan dari kuman, bakteri dan virus, termasuk virus penyebab Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com