JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia Pandu Riono mengatakan, pelaksanaan hari bebas kendaraan atau car free day selama pandemi virus corona atau Covid-19 sebaiknya melarang keberadaan masyarakat yang berjualan.
Sebab, kata dia, masyarakat yang berjualan akan menimbulkan kerumunan dan meningkatkan potensi penularan Covid-19.
"Yang penting enggak boleh orang jualan. Itu hanya untuk olahraga. Yang orang yang bikin kerumunan kan jualan," kata Pandu kepada Kompas.com, Senin (22/6/2020).
Baca juga: 5 Warga yang Dinyatakan Reaktif saat Rapid Test di CFD Jakarta, Dipastikan Negatif Covid-19
Menurut Pandu, car free day boleh kembali dibuka asalkan masyarakat yang datang juga tetap memperhatikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
"Memang keuntungan car free day itu apa? Olahraga di tempat terbuka, luas dua jalan besar di Ibu Kota dipakai, nah itu mengurangi risiko penularan kalau (olahraga) di tempat terbuka," ujarnya.
Ia melanjutkan, olahraga di tempat terbuka juga akan semakin aman apabila semua masyarakat menggunakan masker, tidak membuat kerumunan, dan tetap jaga jarak.
Pemerintah juga diharapkan menyediakan fasilitas penunjang penerapan protokol kesehatan seperti tempat cuci tangan.
"Memang susah menjaga jarak, susah sekali asal mereka mengurangi kerumunan, semuanya berolahraga semuanya jalan, semuanya naik sepeda, ya enggak apa-apa," ucapnya.
Baca juga: Ratusan Daerah Rawan Gangguan Pilkada akibat Pandemi Covid-19
Selain penerapan protokol kesehatan, Pandu juga berharap pemerintah bisa melakukan motivasi dan edukasi agar masyarakat bisa lebih memahami cara menerapkan protokol kesehatan.
Motivasi dan edukasi tersebut, lanjut dia, harus dilakukan dengan cara yang kreatif dan membuat masyarakat semangat menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
"Jadi orang lama-lama terbiasa oh begini jaga jarak. Coba disuruh jaga jarak jalan kaki, orang bingung jaga jalan kaki jaga jarak gimana. Kalau ada contohnya bagus sekali," ucap dia.
Baca juga: Menko PMK Minta CFD Jakarta Disimulasikan Sebelum Dibuka Kembali
Car free day pada masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi digelar mulai pukul 06.00 sampai 10.00 WIB dan hanya diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin berolahraga.
Ibu hamil, anak-anak di bawah sembilan tahun, dan lansia dilarang.
Baca juga: Ramainya CFD Jakarta: 5 Orang Reaktif Covid-19 hingga Diminta Evaluasi oleh Pemerintah Pusat
Para pedagang kaki lima juga dilarang berjualan karena berpotensi menimbulkan kerumunan massa.
Warga yang akan beraktivitas di area car free day wajib memakai masker, membawa masker cadangan, tisu kering dan basah, alat pembayaran non-tunai, hand sanitizer, botol minum, dan kantong plastik.
Warga yang tidak memakai masker akan dikenai sanksi denda Rp 250.000.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.