JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksdya TNI Aan Kurnia mengungkapkan, setidaknya ada delapan bentuk ancaman faktual dan potensial terjadi di laut Indonesia.
Aan mengatakan hal itu saat saat menjadi pembicara pada diskusi bertajuk "Peran Polisionil TNI Angkatan Laut Dihadapkan dengan Perwujudan Omnibus Law Keamanan Laut" di Seskoal, Cipulir, Jakarta Selatan, Senin (22/6/2020).
"Yaitu pelanggaran wilayah, perompakan bersenjata, kecelakaan di laut, trans organized crime, IUUF (illegal fishing), pencemaran di laut, terorisme di laut, dan invasi," ujar Aan dalam keterangan tertulis, Senin (22/6/2020).
Baca juga: Kepala Bakamla: Tata Kelola Keamanan Laut Belum Optimal
Ia mengungkapkan, dari bentuk ancaman tersebut, invasi merupakan ancaman yang paling kecil terjadi (least likely), kendati itu berbahaya terhadap kedaulatan.
Sementara, illegal, unreported, and unregulated fishing (IUUF) merupakan ancaman yang paling sering terjadi (most likely).
Sedangkan trans organized crime merupakan ancaman paling berbahaya (most dangerous) karena memiliki dampak yang luas dan jangka panjang.
Aan mengatakan, dari sejumlah permasalahan keamanan maritim, maka dapat disusun konsep strategi maritim Indonesia untuk menghadapi seluruh ancaman tersebut.
Baca juga: Kepala Bakamla Rilis Panduan Menghadapi Pandemi Covid-19 di Laut
Konsep itu baik dengan melihat kekuatan dan kelemahan, peluang dan ancaman, serta potensial dan faktual.
"Strategi maritim ini bertumpu pada presence at sea, sebagai strategi keamanan maritim, explore the sea sebagai strategi ekonomi maritim, dan trust build by sea sebagai strategi diplomasi maritim," ucap dia.
Hadir juga sebagai pembicara dalam diskusi panel tersebut Kepala Dinas Hukum TNI Angkatan Laut Laksma TNI Kresno Buntoro yang berbicara tentang “Peran Polisionil TNI AL Sebagai Penegak Hukum di Laut: Hukum Laut Internasional/UNCLOS dan Hukum Nasional”.
Kemudian Guru Besar Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana yang berbicara tentang “Aspek Hukum dalam Omnibus Law Keamanan Laut guna Melindungi Kepentingan Indonesia di Laut”.
Kehadiran Kepala Bakamla RI di Seskoal ini sebelumnya diterima oleh Komandan Seskoal Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto.
Diskusi panel diakhiri dengan pertukaran plakat antara Kepala Bakamla dengan Danseskoal, pemberian topi dari kepala Bakamla kepada Komandan Seskoal serta para panelis.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.