Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NASIONAL] 3 Provinsi Jadi Perhatian Presiden | Data Pribadi Pasien Covid-19

Kompas.com - 23/06/2020, 06:26 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memberikan perhatian khusus kepada tiga provinsi yang mencatat pertumbuhan kasus positif Covid-19 yang tinggi.

Kabar tersebut menjadi berita yang paling banyak dibaca di Kompas.com, kemarin.

Ketiga provinsi yang dimaksud yaitu Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan.

Kabar lainnya yaitu soal dugaan data pasien Covid-19 yang bocor. Data tersebut diduga diperjualbelikan di situs dark web oleh peretas atau hacker.

Berikut berita selengkapnya:

1. Tiga provinsi dengan penambahan kasus tinggi

Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta, agar seluruh jajarannya memberikan perhatian lebih terhadap ketiga provinsi tersebut.

Sebab, penambahan kasus harian yang terjadi masih cukup signifikan.

"Beliau (Presiden) memberikan arahan bagaimana betul-betul supaya segera diatasi, terutama Jawa Timur, dan beberapa arahan tadi akan segera tindak lanjuti, termasuk penambahan fasilitas yang diperlukan termasuk tata kelola," kata Muhadjir melalui video conference usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (22/6/2020).

Baca juga: Kasus Harian Covid-19 Tinggi, 3 Provinsi Ini Jadi Perhatian Khusus Jokowi

Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, ada penambahan kasus baru pasien positif Covid-19 hingga Senin (22/6/2020).

Berdasarkan data yang dihimpun pemerintah hingga Senin pukul 12.00 WIB, ada penambahan 954 kasus baru Covid-19. Jumlah ini didapatkan dari hasil pemeriksaan terhadap 10.926 spesimen dalam 24 jam terakhir.

"Sehingga, secara akumulatif ada 46.845 kasus positif Covid-19 (di Indonesia) sampai saat ini," kata Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Senin sore.

2. Database pasien Covid-19 diduga diperjualbelikan

Data tersebut diduga dijual melalui situs Raid Forums, situs yang digunakan hacker untuk menjual data pengguna Tokopedia beberapa waktu lalu, seharga 300 dollar AS atau sekitar Rp 4,2 juta.

Hacker mengklaim memiliki 231.636 data pribadi pasien Covid-19.

Untuk diketahui, selama ini data tersebut selalu dirahasiakan oleh pemerintah. Bahkan, ketika kasus Covid-19 muncul pertama kali pada awal Maret 2020, pemerintah hanya menggunakan nomor sebagai identitas pasien.

Baca juga: Data Pasien Covid-19, Dirahasiakan Pemerintah, Diduga Dijual Hacker...

Belakangan, penomoran itu sudah tidak digunakan. Pemerintah hanya mengumumkan akumulasi penambahan kasus baru, baik positif, meninggal dunia, maupun sembuh.

Anggota Komisi I DPR Sukamta meminta agar Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta Kementerian Komunikasi dan Informasi mengusut temuan tersebut.

Menurut Sukamta, pelaku peretasan dapat dijerat dengan pasal pidana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com