JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menghadap Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (22/6/2020).
Muhadjir mengaku dimintai laporan soal dampak dari pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung saat ini.
"Yang pertama tentang beliau meminta penjelasan tentang kondisi terakhir di dalam kaitannya dengan adanya pengurangan pembatasan atau PSBB, pengurangan PSBB di beberapa daerah itu intinya apakah masih terkendali atau tidak gitu ya," kata Muhadjir usai bertemu Jokowi.
Baca juga: 60 Persen Tenaga Medis di Sulsel Sembuh dari Covid-19
Muhadjir pun mengaku menjelaskan ke Jokowi bahwa pelonggaran PSBB otomatis memiliki konsekuensi, termasuk kemungkinan adanya kenaikan kasus positif naik.
Namun, pelonggaran PSBB juga bisa mengairahkan perekonomian.
"Ya kalau saya tadi memberi pertimbangan beliau. Ini memang pilihannya kan harus berimbang antara kita harus segera memulihkan ekonomi di satu sisi, tapi kita juga harus tetap berupaya agar pertumbuhan Covid-19 ini tidak naik, landai, syukur bisa turun," ucap dia.
Namun Muhadjir mengakui dalam praktiknya terkadang pemerintah harus memilih salah satu aspek, antara menekan penularan Covid-19 atau memulihkan ekonomi.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Kalteng, Kaltim, Kaltara, Gorontalo, Sulbar, Sulsel, dan Sultra 22 Juni 2020
"Di lapangan bisa saja dalam dalam momen-momen tertentu harus memilih salah satu," ucap Muhadjir.
Kepada Jokowi, Muhadjir sekaligus menyampaikan laporan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
"Kalau penilaian dari gugus tugas untuk kondisi sekarang ini masih dalam batas terkendali. Untuk untuk perkembangan penanganan Covid-19 19 ini masih terkendali," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.