Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Heryadi Silvianto
Dosen FIKOM UMN

Pengajar di FIKOM Universitas Multimedia Nusantara (UMN) dan praktisi kehumasan.

Survei Capres di Tengah Pandemi

Kompas.com - 22/06/2020, 11:36 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Perubahan memengaruhi (1) teknis, (2) lingkungan manajerial, internal, (3) eksternal, dan (4) yang mencakup organisasi dan pemberian layanan publik.

Mereka berhasil menghadapi situasi yang tidak biasa, mengambil keputusan disaat yang sulit dan tetap berpegang kepada norma dan nilai-nilai kemanusiaan

Covid-19 secara subtansial telah mengubah banyak hal kehidupan manusia dewasa ini, tidak terkecuali di dalam bidang kepemimpinan dan politik. Bahkan beberapa negara pemimpinnya telah menjadi rujukan alternatif dan menuai apresiasi atas keberhasilan menekan serta mengendalikan Covid-19.

Tersebutlah nama Perdana Menteri Jacinda Ardern, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, Presiden Jerman Angela Merkel dan beberapa negara di skandinavia seperti Denmark, Finlandia, dan Islandia yang berhasil menahan laju penyebaran virus di negara masing-masing.

Mereka ‘menumbangkan’ nama besar dan kontroversial seperti Donald Trump, Emmanuel Macron, Xi Jinping, Jair Bolsonaro dan Narendra Modi.

Mereka tampak kelimpungan dan salah tingkah dalam mencegah penyebaran Covid-19. Keberhasilan pemimpin-pemimpin alternatif tersebut secara prinsip memenuhi prasyarat tiga kompetensi dasar dalam pelayanan publik: teknis, kepemimpinan, dan etika.

Segitiga Kompetensi dan Covid-19

Di sisi kompetensi teknis para pemimpin alternatif mengambil kebijakan berdasarkan pertimbangan yang terukur, rigid, dan landasan ilmiah (scientific based). Simultan dieksekusi dengan sangat rapi dan cepat.

Indikator berbasis epidemi dan perhitungan matang, bukan sekadar batasan waktu. Tokoh terdepan dalam hal ini adalah Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dan Angela Merkel.

Angela Merkel, Kanselir Jerman, berdiri paling depan dan dengan tenang menyampaikan bahwa ini adalah wabah serius yang akan menginfeksi hingga 70 persen populasi. Namun atas dasar itu pula, Jerman melalukan persiapan lebih dini dan mendapatkan manfaat dari apa yang diterapkannya.

Adapun Tsai Ing-Wen belajar dari pengalaman buruk saat SARS menerpa Taiwan pada tahun 2003. Dirinya langsung bertindak lebih dini, sejak Januari.

Di kala World Health Organization (WHO) menyangsikan Taiwan, Tsai Ing-Wen lebih baik fokus menyusun dan menerapkan sejumlah langkah strategis. Memperkenalkan 124 langkah untuk mencegah penyebaran Covid-19 tanpa harus melakukan lockdown.

Membagikan jutaan masker ke seluruh penjuru negeri, memastikan setiap yang berobat terbuka dan terlayani. Karena dirinya sejak awal paham dan sadar tidak mau menjadi pemimpin yang tercatat dalam lembar kegagalan.

Covid-19 juga menghendaki hadirnya kompetensi Leadership, di mana kepemimpinan adalah kemampuan memadukan sejumlah elemen potensial dan manajerial dalam situasi yang terbatas.

Disadari beberapa pemimpin mahir dalam menangani sistem, tetapi memiliki permasalahan yang serius dan kurang dalam soft skill komunikasi. Padahal sangat penting untuk membina hubungan interpersonal yang produktif dan partisipasi kooperatif dalam tujuan bersama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima segera Kami Pastikan

Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima segera Kami Pastikan

Nasional
Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Nasional
Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Nasional
Takziah ke Rumah Duka, Jokowi Ikut Shalatkan Almarhumah Mooryati Soedibyo

Takziah ke Rumah Duka, Jokowi Ikut Shalatkan Almarhumah Mooryati Soedibyo

Nasional
 Presiden PKS Datangi Nasdem Tower, Disambut Sekjen dan Ketua DPP

Presiden PKS Datangi Nasdem Tower, Disambut Sekjen dan Ketua DPP

Nasional
Gibran: Pelantikan Wapres 6 Bulan Lagi, Saya Ingin ‘Belanja’ Masalah Sebanyak-banyaknya

Gibran: Pelantikan Wapres 6 Bulan Lagi, Saya Ingin ‘Belanja’ Masalah Sebanyak-banyaknya

Nasional
Sambutan Meriah PKB untuk Prabowo

Sambutan Meriah PKB untuk Prabowo

Nasional
Berkelakar, Menkes: Enggak Pernah Lihat Pak Presiden Masuk RS, Berarti Menkesnya Berhasil

Berkelakar, Menkes: Enggak Pernah Lihat Pak Presiden Masuk RS, Berarti Menkesnya Berhasil

Nasional
Pidato Lengkap Prabowo Usai Ditetapkan Jadi Presiden RI Terpilih

Pidato Lengkap Prabowo Usai Ditetapkan Jadi Presiden RI Terpilih

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Apresiasi Prabowo yang Mau Rangkul Semua Pihak

Wapres Ma'ruf Amin Apresiasi Prabowo yang Mau Rangkul Semua Pihak

Nasional
Jokowi: Target Stunting 14 Persen Ambisius, Bukan Hal Mudah

Jokowi: Target Stunting 14 Persen Ambisius, Bukan Hal Mudah

Nasional
KPK Wanti-wanti soal Program Makan Siang Gratis Prabowo, Rosan Angkat Bicara

KPK Wanti-wanti soal Program Makan Siang Gratis Prabowo, Rosan Angkat Bicara

Nasional
KPU Tegaskan Undang Ganjar-Mahfud ke Penetapan Prabowo-Gibran, Kirim Surat Fisik dan Digital

KPU Tegaskan Undang Ganjar-Mahfud ke Penetapan Prabowo-Gibran, Kirim Surat Fisik dan Digital

Nasional
Sebut Sudah Bertemu Beberapa Tokoh, Gibran: Gong-nya Hari Ini Ketemu Wapres Ma’ruf Amin

Sebut Sudah Bertemu Beberapa Tokoh, Gibran: Gong-nya Hari Ini Ketemu Wapres Ma’ruf Amin

Nasional
Anggota Dewas Akui Dilaporkan Wakil Ketua KPK karena Koordinasi dengan PPATK

Anggota Dewas Akui Dilaporkan Wakil Ketua KPK karena Koordinasi dengan PPATK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com