Ia pun meminta lokasi kegiatan produktif agar menyediakan fasilitas untuk mencuci tangan, termasuk menyiapkan bagaimana masyarakat bisa mengakses layanan kesehatan terdekat.
"Kemudian dilakukan evaluasi yg ketat setiap saat. Karena kita tahu tujuan kembali produktif ini adalah aman dari Covid-19," kata dia.
Di samping itu, lanjut Yuri, apabila dirasa tidak aman dari Covid-19, aktivitas itu bisa ditutup kembali atau dilakukan pengaturan kembali.
Baca juga: Pemerintah Diminta Hati-hati Terapkan New Normal di Daerah Tinggi Kasus Covid-19
Langkah itu menjadi kewajiban Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tingkat daerah.
"Kami berharap ini dipahami oleh seluruhnya, bukan hanya oleh pemerintah daerah. Tetapi juga oleh masyarakat yang kemudian menjalankan kegiatan itu," ungkap Yuri.
Di sisi lain, Yuri juga menyinggung kegiatan Car Free Day (CFD) atau area bebas kendaraan bermotor di Jakarta yang menimbulkan kerumunan massa.
CFD diketahui dibuka kembali pada Minggu (21/6/2020) setelah sempat ditiadakan sejak 15 Maret 2020 lalu.
Menurut Yuri, di CFD, masih ditemukan masyarakat yang lupa pentingnya menjaga jarak atau physical distancing.
Baca juga: Yurianto Singgung Masyarakat Lupa Physical Distancing di CFD Jakarta dan Sejumlah Bandara
"Kami melakukan pemantauan di beberapa tempat seperti pelaksanaan CFD di Jakarta, masih kita lihat beberapa masyarakat lupa bahwa physical distancing penting. Ini yang kami mohon untuk evaluasi kita bersama," ujar Yuri.
Ia menegaskan, jaga jarak satu sama lain mutlak dilaksanakan setiap orang untuk mencegah penularan Covid-19.
Apalagi dari rapid test yang digelar di lokasi CFD, ditemukan sejumlah orang yang reaktif.
Selain melakukan pemantauan di CFD, kata Yuri, pihaknya juga melakukan pemantauan di beberapa bandara yang akan melakukan penerbangan ke arah Pulau Jawa pada Minggu (21/6/2020).
"Kami pantau di Batam dan di beberapa tempat lain juga demikian. Masih banyak masyarakat yang belum tertib untuk menjaga physical distancing," tutur Yuri.
Yuri menuturkan, meski sebagian besar masyarakat di CFD maupun bandara tersebut mengenakan masker, tetapi physical distancing juga penting diterapkan.
Baca juga: Hasil Rapid Test Covid-19 di CFD Jakarta 21 Juni, 5 Orang Reaktif
Pihaknya tidak mungkin melakukan pengendalian penyakit Covid-19 sendirian.
"Dibutuhkan kerja bersama, terus-menerus tidak terhenti, semangat gotong royong jadi penting untuk saling melindungi, menjaga agar penularan bisa kita hentikan," kata dia.
Yuri juga menegaskan, physical distancing dan mengenakan masker adalah beberapa hal dasar yang harus dijalankan secara disiplin.
Bahkan itu merupakan prasyarat mutlak untuk dapat melaksanakan adaptasi kebiasaan baru (AKB) dalam rangka mengembalikan produktivitas masyarakat.
"AKB berbasis pada kepatuhan kita menjalankan protokol kesehatan," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.