"Kepala daerah selaku Gugus Tugas Percepatan Penanganan di daerah melakukan kajian data yang teliti, yang detail, bersama seluruh pakar, ahli dan tokoh-tokoh di wilayahnya masing-masing," ujar Yuri.
Kajian mendalam sangat diperlukan untuk membuka aktivitas masyarakat yang produktif.
"Basisnya adalah data yang diikuti hari demi hari. Panduan-panduan tentang prosedur ini telah dibuat oleh pusat," tegas dia.
Di sisi lain, Yuri kembali mengingatkan, dalam pelaksanaan kegiatan adaptasi kebiasaan baru, masyarakat juga harus mampu melaksanakan semua protokol kesehatan dengan sebaik-baiknya.
Untuk itu, Yuri pun mengimbau gugus tugas daerah agar memastikan bahwa masyarakat telah memahami dan mampu melaksanakan berdisiplin protokol kesehatan.
Menurutnya, hal itu juga dibutuhkan kegiatan edukasi, sosialisasi, dan terus-menerus mengampanyekan tentang adaptasi kebiasaan baru.
"Karena ini menjadi dasar apabila kita ingin melaksanakan kegiatan-kegiatan produktif yang lainnya," tegas Yuri.
Pemerintah juga meminta Gugus Daerah Percepatanan Penanganan Covid-19 tingkat daerah membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) terhadap sektor yang akan kembali menggelar kegiatan produktif.
Baca juga: Kegiatan Produktif Dibuka, Gugus Tugas Covid-19 di Daerah Diminta Buat SOP dan Simulasi
Simulasi itu bertujuan agar kegiatan produktif yang dijalani masyarakat tetap aman dari penyebaran Covid-19.
"Buat SOP tentang gimana mengimplementasikan kebiasaan baru di lingkungan sektor yang akan dilakukan kegiatan operasional kembali," ujar Yuri.
Dalam upaya dibukanya kegiatan produktif tersebut, Gugus Tugas Daerah juga perlu memperhatikan pentingnya tahapan sosialiasi.
Terutama mengenai berdisiplin menjalankan protokol kesehatan di tengah adaptasi menuju kebiasaan baru.
"Pastikan bahwa harus ada tahapan-tahapan sosialisasi bagi siapapun yang berkepentingan di sektor (kegiatan produktif) itu," kata Yuri.
Baca juga: Siap-siap Buka, Banyuwangi Simulasi New Normal di 10 Tempat Wisata
Untuk itu, pihaknya meminta agar Gugus Tugas Daerah juga dapat membuat simulasi pembatasan kapasitas orang agar tidak terjadi penumpukan.
Mengingat, jika penumpukan terjadi, maka hal itu berpotensi menimbulkan penularan karena tidak terjaminnya phsyical distancing.