Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhirnya Tembus 20.000 Spesimen Diperiksa dalam Sehari, Pemerintah: Kita Sudah Mampu, Harus Kerja Keras

Kompas.com - 19/06/2020, 06:27 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, pemeriksaan spesimen mencapai 20.650 pada Kamis (18/6/2020).

Ini angka pemeriksaan dalam 24 jam, yakni sejak Rabu (17/6/2020) pukul 12.00 WIB hingga Kamis pukul 12.00 WIB.

Menurut Yuri, pencapaian tersebut merupakan gambaran bahwa jaringan laboratorium pemeriksaan spesimen untuk Covid-19 di Indonesia sudah mampu mencapai target pemeriksaan 20.000 spesimen dalam sehari.

"Itu gambaran bahwa laboratorium kita sudah mampu segitu, jadi harus tetap bekerja keras. Kalau dilihat kemampuannya kan sudah mampu," ujar Yuri saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis malam.

Baca juga: UPDATE 18 Juni: 9 Kasus Baru Covid-19 di Depok, PDP Wafat Bertambah Lagi

Sebelumnya, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menargetkan pemeriksaan spesimen mencapai 20.000 per hari.

Dengan tambahan pemeriksaan sebanyak 20.650 spesimen pada Kamis, total ada 580.522 spesimen yang telah diperiksa.

Sementara itu, dari 20.650 spesimen yang diperiksa, didapatkan pasien konfirmasi positif Covid-19 bertambah 1.331 orang.

Dengan demikian, kasus positif Covid-19 di Indonesia hingga saat ini ada 42.762 kasus.

“Angka tertinggi positif ada di Jawa Timur 384 kasus dan 78 sembuh, DKI Jakarta 173 kasus 128 sembuh, Sulawesi Selatan 166 kasus 22 sembuh, Kalimantan Selatan 118 kasus 14 sembuh, Bali 66 kasus 11 sembuh,” kata Yuri.

Ia juga mengatakan, total pasien sembuh hingga Kamis sebanyak 555 orang, sehingga secara keseluruhan pasien sembuh sebanyak 16.798 orang.

Sementara itu, pasien yang meninggal dunia bertambah 63 orang. Dengan demikian, total ada 2.339 pasien meninggal dunia setelah positif tertular Covid-19.

Baca juga: Hingga 18 Juni, Pemerintah Telah Periksa 580.522 Spesimen Terkait Covid-19

Yuri mengatakan, semua provinsi sudah terdampak Covid-19.

Namun, ada 17 provinsi yang penambahan kasus barunya di bawah 10 kasus, dan ada 10 provinsi yang tidak melaporkan adanya penambahan kasus baru.

“Gambaran epidemiologi data ini merupakan gambaran penularan masih terjadi. Oleh karena itu, kita tidak punya pilihan lain kecuali mematuhi protokol kesehatan,” kata Yuri.

Ia meminta kepada masyarakat untuk memastikan diri masing-masing tetap terhindar dari Covid-19, tetapi tetap produktif.

Caranya yakni dengan mematuhi protokol kesehatan.

“Pastikan kita semua patuh menjalankan protokol kesehatan seperti jaga jarak fisik dengan orang lain, memakai masker, dan rajin cuci tangan pakai sabun. Pembiasaan ini harus jadi fondasi kita, terutama bagi keluarga,” kata Yuri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com