Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri: Indonesia Harus Mampu Temukan Vaksin Covid-19

Kompas.com - 18/06/2020, 18:34 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri (Mendgari) Tito Karnavian mengatakan, Indonesia harus bisa membuat vaksin untuk Covid-19. Menurut Tito, wabah Covid-19 ini bisa selesai, jika vaksinnya telah ditemukan.

"Mau tidak mau Indonesia harus menemukan vaksin sendiri," ujar Tito sebagaimana dikutip dari siaran pers Kemendagri, Kamis (18/6/2020).

Baca juga: Vaksin Covid-19 Kalbe Farma Mulai Diuji Klinis, Kerja Sama dengan Korea Selatan

 

Tito lantas menguraikan tentang berapa kemungkinan jumlah vaksin yang diperlukan Indonesia. Kata dia, Indonesia sendiri setidaknya membutuhkan jutaan vaksin.

"Pak Airlangga Hartarto (Menko Perekonomian) menyampaikan paling tidak 170 juta penduduk Indonesia harus divaksin. Ini kira- kira hampir 2/3 penduduk untuk divaksin," ungkap Tito.

Sehingga, jika satu orang perlu dua ampul vaksin, berarti dibutuhkan sekitar 340 juta vaksin.

Oleh karena itu, butuh waktu lama untuk memproduksi dan distribusi vaksin Covid-19 di Indonesia.

"Sehingga skenarionya kalau vaksin ini paling cepat ditemukan pertengahan 2021, artinya akhir 2022 atau pertengahan 2022 masalah Covid-19 ini bisa selesai. Itu skenario paling cepat," tutur Tito.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Belum Ditemukan, Masyarakat Diminta Disiplin

Merujuk perhitungan di atas, Tito kemudian menjelaskan perihal pelaksanaan Pilkada 2020 yang sempat ditunda.

Jika ingin aman dari Covid-19, bisa jadi Pilkada 2020 baru akan kembali dilanjutkan pada 2022.

Untuk diketahui, ada 270 kabupaten/kota yang dijadwalkan menggelar pilkada pada 2020.

"Kalau ditanya siapa yang paling senang, Mendagri pastinya. Kenapa? Karena saya bisa mem-Plt-kan (kepala daerah) Kabupaten Belu, mem-Plt-kan Malaka, mem-Plt-kan Timor Timur Utara, yang tanda tangan Mendagri," ungkap Tito.

"Saya punya 270 Plt dengan tanda tangan Bapak Presiden untuk Gubernur dan Plt bupati adalah yang teken Mendagri," lanjutnya.

Namun, Tito menilai kondisi ini tidak baik untuk iklim demokrasi dan pemerintahan. Sebab, seorang Plt atau pelaksana tugas kepala daerah memiliki kewenangan yang terbatas.

"Selain itu, Plt tidak memiliki legitimasi dari rakyat," tegas Tito. 


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

AHY: Mari “Move On” dan “Move Forward” Pilkada di Depan Mata

AHY: Mari “Move On” dan “Move Forward” Pilkada di Depan Mata

Nasional
Cak Imin: Sebetulnya PKB Masih Ingin Hak Angket DPR

Cak Imin: Sebetulnya PKB Masih Ingin Hak Angket DPR

Nasional
Pesan Jokowi untuk Prabowo-Gibran: Persiapkan Diri, Setelah Pelantikan Langsung Kerja ...

Pesan Jokowi untuk Prabowo-Gibran: Persiapkan Diri, Setelah Pelantikan Langsung Kerja ...

Nasional
Ganjar-Mahfud dan Puan Maharani Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Ganjar-Mahfud dan Puan Maharani Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Titiek Soeharto-Didiet Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Titiek Soeharto-Didiet Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
PKS Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran: Kita Ucapkan Selamat Bertugas

PKS Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran: Kita Ucapkan Selamat Bertugas

Nasional
Disebut Sudah Bukan Kader PDI-P Lagi, Jokowi: Ya Terima Kasih

Disebut Sudah Bukan Kader PDI-P Lagi, Jokowi: Ya Terima Kasih

Nasional
Soal Kabinet, AHY: Jangan Bebankan Pak Prabowo dengan Tuntutan Berlebihan

Soal Kabinet, AHY: Jangan Bebankan Pak Prabowo dengan Tuntutan Berlebihan

Nasional
Jelang Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Prabowo: Rakyat Menuntut Pimpinan Politik Kerja Sama

Jelang Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Prabowo: Rakyat Menuntut Pimpinan Politik Kerja Sama

Nasional
Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Tanpa Melupakan Catatan di MK

Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Tanpa Melupakan Catatan di MK

Nasional
Jokowi Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden-Wapres Terpilih

Jokowi Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
Ajak Rekonsiliasi, AHY Minta Pihak yang Belum Puas Hasil Pilpres Tak Korbankan Rakyat

Ajak Rekonsiliasi, AHY Minta Pihak yang Belum Puas Hasil Pilpres Tak Korbankan Rakyat

Nasional
Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Kita Hormati Proses Bernegara

Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Kita Hormati Proses Bernegara

Nasional
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Nasional
Hadiri Penetapan KPU, Prabowo: Kita Akan Kerja Keras

Hadiri Penetapan KPU, Prabowo: Kita Akan Kerja Keras

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com