Ia mengungkapkan, saat ini bauran energi baru sampai di angka 9,15 persen, namun trennya dalam 10 tahun akan naik cukup tinggi.
"Ada progres yang terlihat, walau capaian 23 persen masih jauh," sambung Harris.
Menurut dia, di sektor pembangkit juga mengalami kenaikan cukup signifikan, dari sekitar 5.800 MW di tahun 2008 menjadi sekitar 10.300 MW di tahun 2019.
Baca juga: Kerja Sama dengan SMI, PLN Siap Kembangkan Pembangkit EBT 1.403 MW
“Kita berharap di tahun-tahun ke depan, akselerasi bisa lebih dipercepat, sehingga target 9.000 MW di tahun 2024 akan kita capai dengan penekanan di hidro 3.900 MW," katanya.
Lalu, sambung Harris, di bioenergi sebesar 1.200 MW, panas bumi 1.000 MW dan panel surya 2.000 MW.
"Satu kondisi yang memperlihatkan bahwa kita saat ini fokus mengembangkan EBT termasuk yang intermiten. Solar PV atau panel surya kita lihat secara global harganya semakin turun, biaya implementasinya juga semakin murah," kata Harris.
Oleh karenanya, Harris menilai, untuk mengembangkan EBT di indonesia harus dilakukan melalui komersial dan non komersial.
Baca juga: Penggunaan EBT Dinilai Mampu Meminimalisasi Polusi Udara Jakarta
"Untuk yang komersial, kaitannya dengan bagaimana berkontrak dengan PLN, kaitannya dengan pelaku usaha untuk bisa berproduksi," jelasnya.
Adapun untuk non komersial, menurut dia, berkaitan dengan cara pemerintah memberikan pilot project agar EBT bisa dicontoh kemudian dapat dikomersialkan secara baik.
Pada kesempatan itu, Harris juga mengajak semua pihak untuk memahami kondisi new normal di Indonesia dan menyikapinya secara bijak.
"Semua orang perlu memahami kondisi tidak normal meskipun kita harus belajar dalam kondisi new normal karena banyak hal yang berubah," kata Harris.
Menurut dia, tatanan new normal menuntut masyarakat untuk mengubah kebiasaan dan perilaku yang baru berbasis pada adaptasi membudayakan perilaku hidup bersih.
"Hal ini dilakukan sesuai protokol kesehatan untuk tetap menjalankan aktivitas normal guna mencegah terjadinya penularan Covid-19," katanya.
Baca juga: Puluhan Proyek Pembangkit Listrik EBT Masih Menggantung
Harris mengungkapkan, pandemi Covid-19 dan perubahan tatanan tersebut tentu berdampak luas bagi banyak sektor.
"Pasalnya berubahnya aktivitas masyarakat membuat dunia usaha sepi, seperti bidang pariwisata, transportasi online, penjuaan retail dan tentu di sektor energi," tegasnya.