Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gugus Tugas Minta Pemda Terjemahkan "New Normal" Sesuai Bahasa Lokal

Kompas.com - 17/06/2020, 16:21 WIB
Tsarina Maharani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo mengatakan, istilah "new normal" atau kenormalan baru belum sepenuhnya dipahami masyarakat.

Ia pun berharap pemerintah daerah serta tokoh-tokoh masyarakat dapat menerjemahkan dan menyosialisasikan kenormalan baru sesuai dengan bahasa lokal.

"Memang kata-kata new normal ini belum sepenuhnya dipahami oleh masyarakat. Oleh karenanya, kami berharap setiap tokoh di daerah mampu menggunakan bahasa yang tepat untuk disampaikan kepada masyarakat, sehingga masyarakat tidak salah paham," kata Doni dalam rapat bersama Komisi X DPR, Rabu (17/6/2020).

Baca juga: Gugus Tugas: Tempat Wisata Alam Bisa Kembali Dibuka, tapi Harus Ada Izin Kementerian

Menurut Doni Monardo, ada sebagian masyarakat yang memahami new normal berarti kembali menjalani aktivitas seperti sebelum ada pandemi Covid-19.

Doni mengatakan, pemahaman ini mengkhawatirkan dan perlu diluruskan.

"Ada sebagian masyarakat yang menganggap new normal ini berarti bisa kembali beraktivitas seperti sebelum kejadian tanggal 13, atau sebelum ditetapkannya status pandemi oleh pemerintah. Tentu ini mengkhawatirkan," tuturnya.

Ia meyakini tiap daerah dan masyarakat memiliki cara hidup serta kebiasaan yang berbeda-beda.

Baca juga: Penjelasan Kemenhub soal Syarat Bebas Covid-19 yang Tak Seragam di Bandara-bandara

Maka, Doni meminta pemerintah daerah dapat menerjemahkan kenormalan baru di tengah pandemi Covid-19 dengan tepat, termasuk istilah-istilah yang mengikutinya seperti physical distancing.

"Istilah-istilah social distancing, physical distancing, harus mampu diterjemahkan oleh para pemimpin di daerah dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh masyarakat," ujar Doni.

Dia menegaskan, ancaman Covid-19 belum berakhir. Risiko penularan Covid-19 masih mungkin terjadi jika tidak ada penerapan protokol kesehatan yang baik.

"Menjadi tanggung jawab kita bersama untuk selalu setiap saat mengingatkan masyarakat, bahwa ancaman Covid-19 belum berakhir. Bahwa setiap orang akan bisa dengan mudah terpapar Covid-19 kalau tidak memperhatikan protokol kesehatan," kata dia.

Baca juga: Doni Monardo: Sektor Pendidikan Dibuka Paling Akhir Saat New Normal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com