JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Argo Yuwono membantah database milik Korps Bhayangkara diretas.
Hal tersebut diungkapkan Argo menanggapi unggahan di media sosial terkait informasi peretasan terhadap data anggota Polri.
"Enggak ada (peretasan)," ujar Argo ketika dihubungi Kompas.com, Senin (15/6/2020).
Baca juga: Gugus Tugas Sebut Terdapat 137.829 Hoaks terkait Virus Corona
Ketika ditanya kembali apakah informasi tersebut dikategorikan sebagai berita bohong, Argo mengatakan, polisi sedang menelusurinya lebih lanjut.
"Sedang dilidiki," tutur dia.
Informasi mengenai peretasan tersebut diunggah oleh akun @secgron di Twitter.
Akun tersebut juga menyebut (mention) akun milik Divisi Humas Polri.
Dalam unggahannya disebutkan, seseorang mengklaim telah berhasil membobol data anggota Polri.
Orang tak dikenal yang diduga melakukan peretasan tersebut juga disebut dapat mencari hingga mengganti data anggota Polri.
Baca juga: Selama 6 Bulan, Polisi Tahan 17 Tersangka Kasus Hoaks terkait Covid-19
Kemudian, orang tak dikenal tersebut menjual akses kepada aplikasi untuk mengakses dan mengganti data dengan harga 1.200 dollar Amerika Serikat.
Apabila dihitung dengan kurs rupiah saat ini, harga tersebut setara Rp 17 juta.
Informasi bug pada aplikasi tersebut juga dijual dan dibanderol dengan harga 2.000 dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 28,46 juta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.