Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Sebaran 13.213 Pasien Sembuh dari Covid-19, DKI Jakarta Tertinggi

Kompas.com - 12/06/2020, 18:20 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, jumlah pasien positif Covid-19 yang sembuh terus bertambah.

Pemerintah mencatat, pasien Covid-19 yang sembuh bertambah sebanyak 577 orang dalam 24 jam, berdasarkan data hingga Jumat (10/6/2020) pukul 12.00 WIB.

Dengan demikian, total pasien sembuh di Indonesia berjumlah 13.213 orang.

"Kasus sembuh kita dapatkan ada 577 orang, sehingga kemudian totalnya menjadi 13.213 orang," kata Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat sore.

Baca juga: UPDATE 12 Juni: Tambah 577 Orang, Pasien Sembuh dari Covid-19 Jadi 13.213

Mereka dinyatakan sembuh setelah dua kali pemeriksaan berdasarkan metode polymerase chain reaction (PCR), dan hasilnya menunjukkan negatif Covid-19.

Yuri juga mengatakan, persentase kesembuhan pasien Covid-19 di Indonesia mencapai 35,8 persen dan kematian mencapai 5,67 persen.

"Sekarang persentase kesembuhan memang jauh lebih tinggi daripada persentase kematian, kalau kita perhatikan data sampai saat ini persentase kesembuhan kini 35,8 persen," ujarnya.

Baca juga: Pemerintah: Persentase Kesembuhan Pasien Covid-19 di Indonesia Capai 35,8 Persen

Dalam data pemerintah, penambahan pasien sembuh tersebar di 23 provinsi dari 34 provinsi yang telah terdampak.

Penambahan tertinggi di DKI Jakarta sebanyak 120 pasien, sehingga total pasien sembuh di provinsi tersebut menjadi 3.781 orang.

Provinsi lain yang mencatat peningkatan adalah Sulawesi Selatan sebanyak 73 orang, sehingga total pasien sembuh di daerah ini menjadi 830 orang.

Menyusul, Jawa Timur sebanyak 72 orang sehingga totalnya menjadi 1.865 orang.

Baca juga: UPDATE: Sebaran 1.111 Kasus Baru Covid-19, Tertinggi di Jawa Timur

Berikut data sebaran 13.213 pasien yang sembuh di 34 provinsi hingga 12 Juni 2020:

1. Aceh: 18 orang

2. Bali: 448 orang (penambahan 24 orang)

3. Banten: 417 orang (penambahan 6 orang)

4. Bangka Belitung: 48 orang (penambahan 5 orang)

5. Bengkulu: 49 orang (penambahan 1 orang)

6. DI Yogyakarta: 196 orang (penambahan 1 orang)

7. DKI Jakarta: 3.781 orang (penambahan 120 orang)

8. Jambi: 27 orang

9. Jawa Barat: 1.057 orang (penambahan 41 orang)

10. Jawa Tengah: 681 orang (penambahan 50 orang)

11. Jawa Timur: 1.865 orang (penambahan 72 orang)

12. Kalimantan Barat: 146 orang (penambahan 1 orang)

13. Kalimantan Timur: 239 orang (penambahan 11 orang)

14. Kalimantan Tengah: 215 orang (penambahan 2 orang)

15. Kalimantan Selatan: 179 orang (penambahan 15 orang)

16. Kalimantan Utara: 135 orang

17. Kepulauan Riau: 128 orang

18. Nusa Tenggara Barat: 520 orang (penambahan 72 orang)

19. Sumatera Selatan: 543 orang (penambahan 38 orang)

20. Sumatera Barat: 407 orang (penambahan 15 orang)

21. Sulawesi Utara: 97 orang

22. Sumatera Utara: 205 orang

23. Sulawesi Tenggara: 180 orang (penambahan 2 orang).

24. Sulawesi Selatan: 830 orang (penambahan 73 orang)

25. Sulawesi Tengah: 95 orang

26. Lampung: 109 orang

27. Riau: 108 orang (penambahan 1 orang)

28. Maluku Utara: 40 orang (penambahan 1 orang)

29. Maluku: 104 orang (penambahan 15 orang)

30. Papua Barat: 86 orang (penambahan 1 orang)

31. Papua: 78 orang

32. Sulawesi Barat: 66 orang

33. Nusa Tenggara Timur: 37 orang

34. Gorontalo: 79 orang (penambahan 10 orang)

Total : 13.213 orang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com