JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah diminta memberikan perlindungan terhadap kelompok rentan di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.
Kelompok rentan tersebut antara lain, penyandang disabilitas, kelompok yang berorientasi seksual berbeda, minoritas, hingga lansia.
"Karena Indonesia sebelum wabah ini bukan negara yang sempurna kesejahteraannya dan ada kelompok masyarakat yang rentan," ujar Puji Pujiono dari Sekretariat Jaringan antar-Organisasi Masyarakat Sipil, dalam diskusi daring, Rabu (10/6/2020).
Baca juga: Pemkot Jakarta Pusat Utamakan Kelompok Rentan untuk Ikut Rapid Test
Puji mengatakan, kelompok rentan biasanya tidak masuk dalam ekonomi arus utama (mainstream). Mereka bertahan hidup bergantung pada sektor informal.
Karena itu, mereka menjadi anggota masyarakat yang secara kolektif merasakan dampak paling awal ketika terjadinya pandemi Covid-19.
Menurut Puji, kelompok tersebut sangat rawan akan goncangan ketika terjadinya sebuah krisis. Terlebih, mereka juga tidak memiliki akses yang memadai terhadap layanan sosial.
Baca juga: Selain Lansia, Kelompok Rentan Ini Diharapkan Tetap di Rumah selama Pandemi Covid-19
Begitu juga dengan adanya keterbatasan kemampuan untuk beradaptasi dan tidak punya akses terhadap teknologi.
Karena itu, kata Puji, dalam melindungi kelompok rentan tersebut, semua komponen masyarakat perlu menghormati harkat dan martabat mereka.
Caranya, dengan menjamin dan mendorong kebebasan untuk membuat pilihan. Kemudian menghargai perbedaan dan keragaman dengan tidak mendiskriminasi.
Baca juga: Pemerintah Ajak Masyarakat Lindungi Kelompok Rentan dari Covid-19
Selain itu juga mengedepankan kesetaraan dalam keikutsertaan dan keterlibatan secara efektif.
"Memperluas akses terhadap proses, layanan, dan memberi lebih kepada mereka yang berkekurangan," ungkap Puji.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.