JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengakui bahwa pihaknya turut menghitung dampak ekonomi untuk membuka aktivitas di suatu daerah.
"Apabila status daerahnya merah dan dampak ekonominya rendah, sebaiknya ditutup sementara," kata Wiku saat memberi paparan di hadapan Presiden Joko Widodo, di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (10/6/2020).
"Sedangkan apabila dampak ekonominya tinggi, meskipun daerahnya merah, bisa dibuka untuk sektor-sektor yang esensial," ujar dia.
Baca juga: Kemendagri: 85 Kabupaten/Kota Zona Merah Covid-19, 102 Zona Hijau
Namun, Wiku menegaskan bahwa pembukaan aktivitas ekonomi di zona merah itu harus tetap menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat demi mencegah penyebaran virus corona yang menyebabkan Covid-19.
"Demikian juga dengan status daerah hijau, apabila ada dampak ekonomi tinggi tentunya harus dijalankan secara normal. Penerapan protokol kesehatan tetap kunci utamanya," kata dia.
Menurut Wiku, faktor ekonomi ini turut diperhitungkan karena akan sangat berdampak pada kondisi ekonomi warga.
Pemerintah ingin masyarakat tetap produktif dan tak kehilangan mata pencaharian selama pandemi ini.
Baca juga: Doni Monardo: 92 Daerah Masih Bertahan sebagai Zona Hijau
Namun, Wiku berharap masyarakat bisa tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah.
"Utamanya adalah perubahan perilaku masyarakat, disiplin menjalankan protokol kesehatan, dan betul-betul setiap daerah karena karaketristiknya beda-beda memperhatikan risikonya. Dan pemulihan sektor ekonominya sesuai dengan kondisi yang ada di daerah," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.