Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Serukan Kesetaraan Akses Vaksin Covid-19 untuk Semua Negara

Kompas.com - 10/06/2020, 13:58 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menyatakan, kesetaraan akses terhadap vaksin Covid-19 harus dapat dirasakan oleh seluruh negara tanpa terkecuali.

Retno mengungkapkan hal tersebut saat mengikuti Ministerial Coordination Group on Covid-19 (MCGC), Selasa (9/6/2020). Menurut dia, seluruh pihak perlu menciptakan mekanisme yang adil berdasarkan kajian ilmiah dalam rangka penyaluran vaksin.

Namun, hal tersebut baru dapat dilakukan bila vaksin Covid-19 telah ditemukan.

"Demikian juga pertimbangan terhadap resiko penyebaran kembali virus, jika terdapat negara yang tidak memiliki jangkauan untuk vaksin," kata Retno dalam keterangan tertulis seperti dikutip Kompas.com, Rabu (10/6/2020).

Selain kesetaraan akses vaksin, ada dua hal lain yang juga diserukan Indonesia.

Baca juga: Kemenlu: 361 Jemaah Tabligh di 13 Negara Telah Pulang ke Indonesia

Retno menyatakan, penting untuk memastikan adanya transfer pengetahuan dari para produsen vaksin kepada negara-negara lain untuk meningkatkan kapasitas produksi.

Termasuk dalam hal ini penyesuaian terhadap Trade Related Intellectual Property Rights (TRIPs) dan kebijakan hak paten terhadap tanggung jawab sosial.

"Diperlukan fleksibilitas dalam aturan kekayaan intelektual, termasuk pengaturan dalam TRIPs, untuk mendorong pengembangan vaksin yang terjangkau. Kebijakan hak paten harus mempertimbangkan tanggung jawab sosial, khususnya dalam situasi pandemi," ungkap Retno.

Terakhir, kerja sama internasional dalam pengembangan dan produksi vaksin yang telah ada saat ini perlu didorong untuk ditingkatkan. Oleh sebab itu, penting untuk memastikan adanya sinergi dalam kerja sama baik di tingkat nasional maupun internasional.

"Politisasi terhadap vaksin harus dihindari," ujarnya.

Baca juga: Kemenlu: Vietnam Usul KTT ASEAN 2020 Diadakan Face to Face

Saat ini, Retno menambahkan, Indonesia telah memiliki konsorsium nasional dengan kemitraan multi stakeholdar dan tim nasional pengkaji vaksin sebagai upaya mempercepat proses pengembangan vaksin.

Selain itu, Indonesia juga tengah mengembangkan kerja sama potensial dengan sejumlah mitra internasional dengan menggunakan DNA dan platform virus tidak aktif.

Indonesia juga mengundang kerjasama kolaborasi untuk mitigasi pandemi dengan mitra internasional lainnya.

"Kami amat mendorong kolaborasi global dari mulai manufaktur, penelitian, dan lainnya dari para pemangku kepentingan untuk mempercepat pengembangan vaksin Covid-19," kata Retno.

Untuk diketahui, pertemuan MCGC mengangkat tema "The Importance of Vaccine Development to Fight Covid-19 Pandemic". Pertemuan yang dilangsungkan secara virtual ini diikuti oleh Indonesia, Singapura, Filipina, Republik Korea, Australia, Kanada, Peru, dan Maroko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com