JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia (IPI) Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan, pandemi Covid-19 menjadi panggung bagi kepala daerah untuk mendongkrak popularitas mereka.
Hal itulah yang kemudian turut membuat elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tergerus, berdasarkan survei terbaru IPI pada Mei 2020 dibandingkan Februari 2020.
"Kepala daerah dengan populasi pemilih lebih besar, yang pintar mengambil momentum lah yang dapat insentif elektoralnya karena mereka lebih sering tampil di media," ungkap Burhanuddin menjawab pertanyaan Kompas.com, Selasa (9/6/2020).
"Ini yang menjelaskan mengapa elektabilitas Prabowo turun karena posisi beliau sebagai Menhan tidak langsung bersentuhan dengan Covid," imbuh dia.
Baca juga: Survei: Elektabilitas Prabowo Turun Drastis, Anies Kalah dari Ganjar
Survei Indikator menunjukkan, elektabilitas Prabowo turun dari 22,2 persen menjadi 14,1 persen. Itu berarti terjadi koreksi elektabilitas hingga 8,1 persen dalam kurun tiga bulan terakhir.
Berdasarkan catatan Kompas.com, sejak kasus pertama Covid-19 diumumkan pertama kali di Tanah Air pada 2 Maret 2020, hanya ada empat momentum kemunculan Prabowo baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pertama, saat Prabowo menyerahkan secara simbolik bantuan alat kesehatan sebanyak 12 ton dari China kepada TNI untuk membantu penanganan Covid-19 pada 23 Maret 2020.
Sebulan kemudian, Prabowo kembali muncul melalui sebuah unggahan video pada 22 April 2020. Saat itu, Menteri Pertahanan tersebut menyatakan bersaksi bahwa Presiden Joko Widodo telah berjuang untuk kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia.
Ia juga mengungkapkan alasannya bergabung dengan Kabinet Indonesia Maju (KIM) besutan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Prabowo juga menilai Jokowi berkomitmen untuk membersihkan pemerintahan dari praktik korupsi.
Baca juga: Sekjen Gerindra: Prabowo Segera Putuskan Pencapresan 2024
Untuk itu, Prabowo pun berterima kasih kepada semua kader Partai Gerindra yang telah memberi kepercayaan, termasuk mendukung pada saat dirinya mengambil keputusan besar dan berat.
"Saya sekarang tetap minta dukungan saudara, percayalah kepada pimpinanmu, pimpinanmu tidak mungkin akan mengambil keputusan yang merugikan partai, apalagi rakyat, bangsa, dan negara Indonesia," kata Prabowo.
Berikutnya, Prabowo kembali muncul saat menerima bantuan alat kesehatan untuk kedua kalinya dari China untuk penanganan Covid-19.
Prabowo mengatakan, semua bantuan alat-alat kesehatan tersebut nantinya akan disalurkan ke beberapa rumah sakit di lingkungan Kementerian Pertahanan dan TNI.
"Diharapkan dapat membantu dalam pencegahan penyebaran virus korona dan penanganan wabah Covid 19 di Indonesia," kata Prabowo, Selasa (12/5), di Terminal Cargo Bandara Soekarno-Hatta, seperti dilansir dari Kompas.id.
Setelah menerima bantuan tersebut, Prabowo diketahui melakukan pembicaraan telepon dengan Menteri Pertahanan China Wei Fenghe.
Baca juga: Popularitas Turun, Jubir: Prabowo Tak Pernah Serius Soal Hasil Survei
Dilansir dari Kantor Berita Xinhua, Wei Feng menyatakan bahwa China telah mengambil langkah-langkah pencegahan dan pengobatan yang tegas terhadap penanganan Covid-19.
Selain itu, Wei juga mendukung Indonesia yang tengah berjuang melawan pandemi ini.
"China akan mendukung Indonesia dalam upaya melawan pandemi Covid-19," demikian yang ditulis kantor berita Xinhua.
Kemunculan terakhir Prabowo yaitu saat memberikan semangat kepada para petugas medis yang tengah berjuang melawan Covid-19, meski sedang merayakan Idul Fitri 1441 H.
"Pada kesempatan kali ini, saya ingin berbagi suka cita saya, penghormatan saya kepada mereka yang berjuang di garda terdepan, dalam penanganan Covid-19," ujar Prabowo dikutip dari akun Facebook-nya, pada 24 Mei lalu.
"Teruslah bersemangat, kami semua selalu mendoakan dan mendukung kalian. Semoga Allah SWT meridhoi perjuangan kalian," imbuh dia.
Baca juga: Saat Kader Gerindra Ingin Prabowo Kembali Pimpin Partai...
Terkait turunnya elektabilitas tersebut, Juru Bicara Prabowo Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, Prabowo tidak pernah memberikan perhatian serius terhadap hasil survei popularitas maupun elektabilitas terhadap dirinya.
"Karena beliau tidak pernah bicara masalah itu kepada siapa pun, termasuk kepada kader-kader Gerindra sendiri," kata Dahnil menjawab pertanyaan Kompas.com, Senin (8/6/2020).
Menurut dia, Prabowo saat ini cenderung fokus untuk memberikan kontribusi kepada negara dan rakyat Indonesia. Terutama, kontribusi pada sektor pertahanan yang menjadi tugas yang diberikan Presiden Jokowi.
"Apa pun penilaian rakyat beliau hormati, kritik, apresiasi bahkan benci sekali pun, beliau hormati sebagai konsekuensi setiap pilihan langkah politik untuk kepentingan bangsa dan negara," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.