Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/06/2020, 08:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila, pada Senin (1/6/2020) silam, Mapolsek Daha Selatan, Kalimantan Selatan, diserang orang tak dikenal.

Pelaku yang belakangan diketahui berinisial AR (19) tersebut datang dengan membawa pedang katana.

Saat menyambangi Mapolsek, AR sempat membakar sebuah mobil patroli yang terparkir di depan.

Mobil tersebut kemudian meledak. Salah satu polisi yang saat itu sedang piket, bernama Leonardo Latupapua, keluar dan berduel dengan pelaku.

Baca juga: Rencanakan Aksi Teror di Mapolsek Daha Selatan, 2 Terduga Teroris Ditangkap

Akibat penyerangan tersebut, Leonardo yang kala itu berpangkat brigadir polisi, tewas dengan luka bacok.

Ia pun diberi penghargaan oleh Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis berupa kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi. Dengan begitu, pangkatnya menjadi brigadir kepala (bripka).

Sementara itu, AR juga tewas ditembak oleh polisi. Menurut polisi, tindakan itu dilakukan karena AR tak kunjung menyerahkan diri.

Dari pelaku, polisi menemukan syal dan kartu tanda ISIS hingga surat wasiat.

Baca juga: Setelah Diserang Simpatisan ISIS, Pelayanan di Polsek Daha Selatan Kembali Normal

Polisi pun melakukan penelusuran atas kejadian tersebut.

Disebut Bergerak Sendiri

Sehari setelahnya, Mabes Polri memberikan keterangan bahwa AR merupakan lone wolf atau teroris yang bergerak sendirian.

Menurut Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Argo Yuwono, pelaku belajar sendiri dari internet hingga terpapar paham radikal.

“Dia bisa mempelajari suatu pengetahuan, itu mendapatkan dari internet, dia rajin membaca sendiri, membayangkan sendiri, memprediksi sendiri, dan sebagainya,” kata Argo melalui video telekonferensi, Selasa (2/6/2020).

Mendapat Bantuan

Hasil penelusuran mengungkapkan, pelaku mendapat bantuan meski bergerak sendiri.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar saat berkunjung ke Kalsel, Sabtu (6/6/2020).

Baca juga: Dokumen ISIS dan Surat Wasit di Tangan Pelaku Teror Polsek Daha Selatan

Menurutnya, tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri dan Polda Kalsel sedang memeriksa sejumlah orang.

“Seingat saya ada empat atau lima orang yang tengah diperiksa. Keterlibatannya seperti apa, biar nanti kepolisian menjelaskannya,” kata Boy seperti dikutip dari Tribunnews.com, Sabtu.

Dari pemberitaan Kompas.com, Polda Kalsel telah membenarkan penangkapan terhadap seorang terduga teroris berinisial AS (33).

Ia diduga terlibat dalam aksi teror tersebut. Namun, keterlibatannya secara rinci belum dibeberkan.

Dua “Otak” Aksi Ditangkap

Pada Senin (8/6/2020), Mabes Polri kemudian memberikan informasi lebih rinci.

Menurut Polri, tim Densus 88 menangkap total dua terduga teroris yang ikut merencanakan penyerangan di Mapolsek Daha Selatan.

Baca juga: Teror di Polsek Daha Selatan, Pelaku Berusia 19 Tahun dan Temukan Bendera Hitam ISIS

Keduanya merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Kalsel.

Terduga teroris berinisal TA (24) ditangkap terlebih dahulu di Banjarbaru, Kalsel, pada Jumat (5/6/2020).

"TA mengetahui dan ikut merencanakan aksi amaliyah penyerangan Polsek Daha Selatan,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono melalui video telekonferensi, Senin (8/6/2020).

Kemudian, di hari yang sama, Densus 88 menangkap terduga teroris berinisial AS di Tanah Bumbu, Kalsel.

Uang Pembuatan Katana

Selain mengetahui dan merencanakan penyerangan, keduanya juga memiliki beberapa peran lain.

Baca juga: Sebelum Tewas, Penyerang Polsek Daha Selatan Terlebih Dahulu Bakar Mobil Patroli lalu Serang Polisi

Awi menuturkan, terduga teroris TA memberi uang untuk membuat pedang yang digunakan dalam aksi teror.

"TA ini berperan dalam membentuk tim kecil di JAD atau tim amaliyah, memberikan uang Rp 500.000 untuk pembuatan pedang samurai," ucap Awi.

Selain itu, TA juga membaiat lima anggota JAD Kalsel, yang terdiri dari MZ, AR, AS, AN, dan MR.

Sementara, peran lain dari AS adalah memberi ide rencana aksi teror kepada tim amaliyah.

“(AS) yang berperan memberikan ide kepada tim amaliyah untuk melaksanakan aksi penyerangan dengan target anggota polisi dan kantor polisi,” ucapnya.

AS juga membaiat empat anggota JAD Kalsel dengan inisial MZ, N, AR, dan AS.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Menhan Prabowo Ingin Kerja Sama Indonesia-China Ditingkatkan

Menhan Prabowo Ingin Kerja Sama Indonesia-China Ditingkatkan

Nasional
Survei Litbang Kompas, PDI-P Paling Banyak Dipilih Warga NU

Survei Litbang Kompas, PDI-P Paling Banyak Dipilih Warga NU

Nasional
Saat Prabowo Usulkan Perdamaian dan Gencatan Senjata Rusia-Ukraina tetapi Ditolak

Saat Prabowo Usulkan Perdamaian dan Gencatan Senjata Rusia-Ukraina tetapi Ditolak

Nasional
Keriuhan Panggung Pilpres 2024: Ganjar-Anies Saling Sindir, Prabowo Berdiri di Garis Tengah

Keriuhan Panggung Pilpres 2024: Ganjar-Anies Saling Sindir, Prabowo Berdiri di Garis Tengah

Nasional
PN Jaksel Gelar Sidang Perdana Gugatan Eks Komisaris PT Wika Beton Lawan KPK

PN Jaksel Gelar Sidang Perdana Gugatan Eks Komisaris PT Wika Beton Lawan KPK

Nasional
KPK Harap Penangguhan Penahanan Eltinus Omaleng dkk Tak Ganggu Proses Hukum

KPK Harap Penangguhan Penahanan Eltinus Omaleng dkk Tak Ganggu Proses Hukum

Nasional
Penahanan Bupati Nonaktif Mimika Eltinus Omaleng Ditangguhkan

Penahanan Bupati Nonaktif Mimika Eltinus Omaleng Ditangguhkan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Keponakan Wamenkumham Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Keponakan Wamenkumham Digelar Hari Ini

Nasional
Erick Thohir dan Sandiaga Uno, Bukan Kader Partai tetapi Digadang-gadang Jadi Cawapres

Erick Thohir dan Sandiaga Uno, Bukan Kader Partai tetapi Digadang-gadang Jadi Cawapres

Nasional
Bung Karno, Antara Bandit dan Dewa

Bung Karno, Antara Bandit dan Dewa

Nasional
Dipolisikan soal Info Putusan MK, Denny Indrayana: Kalau Jadi Kriminalisasi, Saya Akan Lawan

Dipolisikan soal Info Putusan MK, Denny Indrayana: Kalau Jadi Kriminalisasi, Saya Akan Lawan

Nasional
[GELITIK NASIONAL] Gaduh Pemilu 2024: Isu Bocornya Putusan MK hingga Cawe-cawe Jokowi

[GELITIK NASIONAL] Gaduh Pemilu 2024: Isu Bocornya Putusan MK hingga Cawe-cawe Jokowi

Nasional
Tanggapi Surat Denny Indrayana untuk Megawati, Sekjen PDI-P: Tuduhan yang Berlebihan

Tanggapi Surat Denny Indrayana untuk Megawati, Sekjen PDI-P: Tuduhan yang Berlebihan

Nasional
[POPULER NASIONAL] Denny Indrayana Ngaku Diminta Mahfud Bantu Anies Jadi Capres | Deklarasi Relawan Jokowi untuk Ganjar 'Chaos'

[POPULER NASIONAL] Denny Indrayana Ngaku Diminta Mahfud Bantu Anies Jadi Capres | Deklarasi Relawan Jokowi untuk Ganjar "Chaos"

Nasional
Lokasi Vaksin Booster di Jakarta Barat Bulan Juni 2023

Lokasi Vaksin Booster di Jakarta Barat Bulan Juni 2023

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com