"Jadi dia (campak) jauh lebih berbahaya dibanding Covid-19," tutur Hartono.
Contoh lainnya, lanjut dia, adalah difteri yang bisa mengganggu pernapasan anak.
Pengobatan difteri, kata Hartono, berpotensi menyebabkan pendarahan hingga meninggal dunia.
Baca juga: Kemenkes: 83,9 Persen Pelayanan Imunisasi Terdampak Pandemi Covid-19
Meski ada serum antidifteri, tetapi Indonesia hingga kini masih mengimpor serum itu.
Padahal, sebagian besar pabrik pembuat serum difteri saat ini sudah tutup.
"Sebab penyakit difteri tidak ada lagi di negara tempat pembuat sehingga tak laku dijual," ungkap Hartono.
"Jadi, jangan sampai anak-anak kita tertular difteri ataupun campak. Jangan sampai kejadian double outbreak. Caranya ya harus imunisasi bawa ke Posyandu, Puskesmas atau faskes apapun untuk melengkapi imunisasi," tambah dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.