Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Eki Baihaki
Dosen

Doktor Komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad); Dosen Pascasarjana Universitas Pasundan (Unpas). Ketua Citarum Institute; Pengurus ICMI Orwil Jawa Barat, Perhumas Bandung, ISKI Jabar, dan Aspikom Jabar.

Menghadirkan Pancasila di Era "New Normal"

Kompas.com - 06/06/2020, 11:09 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PANCASILA sebagai dasar negara, ideologi bangsa, dan pandangan hidup bangsa sejatinya harus mampu memandu dan menjawab segala macam tantangan dinamika kehidupan bangsa. Termasuk saat menghadapi pandemi Covid-19, yang telah membawa perubahan drastis dan dramatis dalam segala aspek kehidupan bangsa, tidak hanya kesehatan.

Agar NKRI tidak "ambyar" oleh pandemi Covid-19, maka seluruh komponen bangsa wajib memahami, menghadirkan, menginternalisasi dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam semua aspek kehidupan termasuk dalam memasuki peradaban baru, yang disebut era new normal (kenormalan baru).

Diksi baru new normal yang disokong pemerintah, saat ini masih dimaknai beragam oleh publik bahkan ada yang saling bertentangan terkait teks dan konteksnya.

Sebagaian opinion leader bangsa sedang menginterpretasikan apa itu new normal di semua bidang kehidupan.

Hal yang sama dilakukan Urban Dictionary, kamus daring yang menjalankan visi define your world, definisikan dunia Anda.

Di kehidupan normal baru, kebiasaan dan nilai baru bakal menggantikan kebiasaan lama setelah perubahan dramatis itu terjadi.

Oleh sebab itu, para pejabat otoritatif penentu kebijakan, akademisi, tokoh politik, dan opinion leader mencoba menginterpretasi dan mengonstruksi makna new normal dalam tataran kebijakan dan implementasinya tentu dengan acuan utamanya adalah protokol kesehatan.

Yang menarik dalam Urban Dictionary, juga mengonstruksi kata covidiot. Covidiot berasal dari dua kata, yakni "covid" yang mengacu pada Covid-19 dan kata "idiot" yang berarti bebal.

Covidiot ialah orang bebal, keras kepala dan berperilaku bebas mengabaikan protokol kesehatan. Pada wilayah tertentu, kita masih melihat jelas kehadirannya sehingga perlu upaya pendisiplinan secara masif agar protokol kesehatan tetap berjalan secara ketat.

Konstruksi ke depan

Di era new normal, manusia tidak bisa lagi bersikap dan bertindak egosentris. Sejatinya persaingan keras yang saling mendominasi untuk kepentingan sepihak dan kelompok, sesungguhnya hanya akan melahirkan peperangan yang tidak bisa dimenangkan (unwinnable war) oleh siapa pun.

Maka dari itu, perlu kehadiran strategi kebangsaan yang didasari nilai Pancasila dalam wujud nilai gotong-royong segenap komponen bangsa untuk bersama-sama menghadapi setiap masalah bangsa.

Gotong-royong dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara senantiasa dilandasi oleh nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan yang merupakan saripati nilai-nilai Pancasila.

Adalah tugas kita semua, mengaktualkan nilai gotong royong dalam semua dimensi kehidupan, agar Pancasila mampu hadir disetiap dinamika perkembangan zaman.

Sebagaimana Pidato Bung Karno di hadapan BPUPKI, "Gotong-royong adalah pembantingan tulang bersama, pemerasan keringat bersama, perjuangan bantu-binantu bersama. Amal semua buat kepentingan semua, keringat semua buat kebahagiaan semua. Ho lopis kuntul baris buat kepentingan bersama. Itulah gotong-royong!"

Gotong-royong juga harus menjadi paradigma normal baru, yang merupakan cara berpikir yang memandu perilaku untuk menanggulangi masalah dengan mengadaptasi nilai baru, realitas baru yang senantiasa berubah dinamik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com