JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Badan Pengawas Pemilu ( Bawaslu) Rahmat Bagja meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengupayakan anggaran pilkada 2020 cukup dan cair tepat waktu.
Hal ini penting untuk memastikan supaya tidak terjadi keterlambatan pemenuhan logistik pilkada.
"Dukungan anggaran dan logistik yang tepat waktu dan cukup," kata Bagja dalam sebuah diskusi yang digelar daring, Kamis (4/6/2020).
Baca juga: Wabah Covid-19, KPU Usul Anggaran Pilkada Ditambah Rp 2,5 hingga Rp 5,6 Triliun
Berkaca dari pemilu 2019, terjadi kekurangan logistik di banyak TPS saat hari pencoblosan.
Hal itu berakibat pada dugaan pelanggaran penyelenggaraan pemilu yang berujung pengusutan oleh Bawaslu.
Bagja meminta agar hal itu tidak terulang lagi. Apalagi, pilkada tahun ini digelar dalam situasi pandemi Covid-19.
"Kita belajar dari pengalaman logistik pemilu tahun 2019 walaupun temen-temen KPU mengatakan (kekurangan dan keterlambatan logistik) hanya berapa persen, tapi itu jadi PR kita karena kita lihat mulai riuhnya itu pada saat pembukaan TPS," ujar Bagja.
"Kami harapkan dengan adanya kehidupan new normal ini tidak menjadi alasan bahwa logistiknya tidak tepat waktu," tuturnya.
Baca juga: Komisi II: Penambahan Anggaran Pilkada Untuk Pengadaan Alat Kesehatan
Di samping pemenuhan anggaran dan logistik yang tepat waktu, Bagja mengingatkan supaya pilkada 2020 digelar dengan mengikuti protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Jangan sampai, penyelenggaraan pilkada menjadi sarana penyebaran virus corona.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan