Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Sebut Pemeriksaan Spesimen Covid-19 Tembus 10.000 per Hari, Benarkah?

Kompas.com - 05/06/2020, 08:33 WIB
Dani Prabowo

Penulis

24 Mei
Spesimen diperiksa : 8.815 spesimen

25 Mei
Spesimen diperiksa : 4.741 spesimen

26 Mei
Spesimen diperiksa : 7.152 spesimen

27 Mei
Spesimen diperiksa : 14.313 spesimen

28 Mei
Spesimen diperiksa : 11.495 spesimen

29 Mei
Spesimen diperiksa : 10.639 spesimen

30 Mei
Spesimen diperiksa : 11.361 spesimen

31 Mei
Spesimen diperiksa : 11.470 spesimen

1 Juni
Spesimen diperiksa : 10.039 spesimen

2 Juni
Spesimen diperiksa : 9.049 spesimen

3 Juni
Spesimen diperiksa : 11.970 spesimen

4 Juni
Spesimen diperiksa : 13.206 spesimen

Hingga kini, jumlah laboratorium yang telah memiliki kapasitas untuk melakukan pemeriksaan spesimen sebanyak 182 laboratorium. Dari jumlah tersebut, 120 laboratorium melakukan pemeriksaan dengan metode RT PCR, sedangkan 62 laboratorium lainnya menggunakan metode Tes Cepat Molekuler (TCM).

Adapun berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, secara akumulasi total spesimen yang telah diperiksa sejak 1 April 2020 sebanyak 367.640 spesimen, baik menggunakan metode RT PCR maupun TCM.

Baca juga: Demi Tes 20.000 Uji Spesimen Per Hari, Pemerintah Rekrut Relawan Besar-besaran

Sementara, akumulasi orang yang diambil spesimennya baru mencapai 251.736 orang. Namun sebagai catatan, proses pengambilan spesimen untuk setiap orang dapat dilakukan lebih dari satu kali.

Di lain pihak, Presiden ingin melipatgandakan target pemeriksaan spesimen harian, menyusul telah tercapainya target sebelumnya.

"Saya harapkan target berikutnya ke depan adalah 20.000 per hari. Ini harus mulai kita rancang menuju ke sana," kata Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

Nasional
Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Nasional
PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

Nasional
Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Nasional
Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Nasional
KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Nasional
Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com