JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Kepolisian RI menyatakan bahwa AR (19), pelaku penyerangan di Mapolsek Daha Selatan, Kalimantan Selatan, merupakan lone wolf atau teroris yang bergerak sendirian.
“Ada polsek di sana (Kalsel) yang diserang oleh seorang laki-laki, dia (AR) adalah lone wolf,” kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Argo Yuwono melalui video telekonferensi, Selasa (2/6/2020).
Baca juga: Mobil Polisi yang Dibakar Pelaku Penyerangan Mapolsek di Kalsel Sempat Meledak
Berdasarkan keterangan polisi, pelaku belajar sendiri hingga terpapar paham radikal. Pelaku memperoleh informasi dari internet.
“Dia bisa mempelajari suatu pengetahuan, itu mendapatkan dari internet, dia rajin membaca sendiri, membayangkan sendiri, memprediksi sendiri, dan sebagainya,” kata dia.
Akibat penyerangan tersebut, seorang anggota kepolisian bernama Brigadir Leonardo Latupapua tewas dengan luka bacok.
Pelaku juga tewas karena ditembak oleh polisi. Menurut polisi, AR tak kunjung menyerahkan diri sehingga ditembak.
Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis pun memberikan kenaikan pangkat luar biasa kepada almarhum Brigadir Leonardo.
Selain itu, polisi yang menembak pelaku juga diberikan kenaikan pangkat luar biasa setingkat lebih tinggi.
Baca juga: Fakta Mapolsek Daha Selatan Diserang OTK, Anggota Polisi Tewas dan Ditemukan Dokumen ISIS
Seorang pria tak dikenal menyerang Mapolsek Daha Selatan, Kalimantan Selatan (1/6/2020) dengan samurai.
Saat kejadian, Brigadir Leonardo sedang piket bersama dua rekannya.
Sebelum melakukan penyerangan, pelaku membakar sebuah mobil patroli terlebih dahulu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.